Palembang - DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan mengadakan Seminar dan Diskusi Aspirasi Pembangunan Sumatera Selatan Sekarang dan Yang Akan Datang.
Acara ini diadakan di hotel Batiqa pada Kamis (6/5) dengan tema Bersama Menangkan Hati Rakyat, Majulah Indonesia.
Ketua DPD Sumsel, yang diwakili oleh Deni Zainal, didampingi sekretaris DPD Golkar Sumsel Andi Diniealdi, menyambut baik kegiatan ini.
Dia berharap, melalui diskusi ini, akan dihasilkan, diciptakan, dan disimpulkan langkah-langkah yang akan disampaikan kepada pihak yang berwenang.
"Diskusi ini akan melibatkan narasumber yang tidak diragukan lagi," katanya.
Selanjutnya, dalam pembukaan kemarin, Deni juga berharap bahwa apa yang didiskusikan dapat membawa perubahan paradigma baru.
Keadaan di Sumatera Selatan bukan hanya tentang fisik dan infrastruktur, tetapi juga tentang membangun manusia yang tidak boleh ditinggalkan.
Menurutnya, dari revolusi fisik dan revolusi industri, ia menginginkan lebih dari sekadar aspirasi.
Karena aspirasi hanya bersifat permukaan. Tetapi jika isu strategis yang diangkat, itu yang akan paling relevan.
“Jika partai politik dapat mengatur tata laksana pemerintahan dan memperlihatkan kinerja pemerintah, maka itu yang penting,” tegasnya.
Seminar mendatangkan narasumber, pengamat Politik Bagindo Togar Butar Butar, Ade Indra Chaniago serta Ketua PWI Firdaus Komar.
Hadir dalam acara tersebut, sekretaris DPD Golkar, Andi Diniealdi, wakil ketua umum Deni Zainal, ketua MPO M Nasir, pengurus Golkar Fauzi, dengan MC Dr Hilmin serta mahasiswa dari perguruan tinggi di Sumsel.
Ketua PWI Sumsel, Firdaus Komar menjelaskan di depan mahasiswa, mulai dari revolusi fisik dan revolusi industri, ia menginginkan lebih dari sekadar aspirasi.
Karena aspirasi hanya bersifat permukaan. Tetapi jika isu strategis yang diangkat, itu yang akan paling relevan.
Jika partai politik dapat mengatur tata laksana pemerintahan dan memperlihatkan kinerja pemerintah, maka itu yang penting.
Isu pendidikan juga menjadi perhatian utama. Harga pendidikan tidak boleh mahal, harus terjangkau oleh semua orang.
Banyak yang mengharapkan dukungan dari pemerintah dalam hal ini. Masalah infrastruktur juga menjadi sorotan, terutama terkait dengan Tanjung Carat.
Ade Indra Chaniago, pengamat Politik dan dosen ini menyatakan, banyak partai tidak menjalankan tugasnya sebagai partai politik.
Salah satu tugas yang dilakukan oleh Golkar adalah memberikan edukasi kepada pemilih.
Setiap daerah tentu memiliki keunikan sendiri, dan untuk apresiasi nasional, kepedulian Golkar sangat tinggi.
Mahasiswa memiliki tiga tugas dharma di pundaknya. Banyak masalah yang harus dihadapi, tetapi tidak ada satupun aspirasi dari mahasiswa yang terdengar.
Untuk pemilihan Gubernur tentu sudah ada, tetapi kita lebih konsen pada pileg dan pilpres.
“Cuman tentu sudah ada calon yang kita persiapkan, hanya saja belum dapat kita sebutkan untuk saat ini. Nanti ada waktu yang tepat,” katanya.(Iol/lia)