*Tito Minta Pemda Jaga Stabilitas Politik
SUMSEL – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian minta semua pemerintah daerah (Pemda) menjaga stabilitas politik jelang Pemilu 2024. Fokusnya tentu saja daerah masing-masing. Tak terkecuali Sumatera Selatan (Sumsel), kampung halamannya. Sebab, ada beberapa daerah di Sumsel yang punya kerawanan tinggi dalam tiap pesta demokrasi. Seperti Kabupaten Muratara. Selama ini terkenal rawan. Tak pernah lepas dari zona merah. Tapi kali ini turun peringkat dalam penilaian Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 yang ditetapkan Bawaslu RI maupun Mabes Polri. Padahal, Pemilu 2015 dan 2020 lalu masih zona merah. Kabid Politik Dalam Negeri, Kesbangpol Kabupaten Muratara, Nopi Pabriansyah membenarkan daerahnya tidak masuk dalam IKP kategori rawan tinggi. “Bisa dilihat melalui website resmi sipekapilu.bawaslu.go.id,” ujarnya kemarin. Muratara masuk kategori penilaian sedang. Skor dimensi sosial politik 57.47. Dan skor dimensi penyelenggaraan pemilu 22.02. Sedangkan untuk tingkat paling minim, tambah Nopi, melahirkan kerawanan pemilu dengan dimensi partisipasi politik. Diukur dengan skor 17.23. BACA JUGA : Turun, Daftar Tunggu Haji Sumsel 20 Tahun Ia menjelaskan, penilaian IKP 2024 bermuara pada lima isu strategis yang berkontribusi pada sukses atau tidaknya Pemilu Serentak 2024 yang terbuka, jujur, dan adil.“Ada beberapa potensi permasalahan yang biasanya muncul saat Pemilu,” tukasnya. Antara lain, persaingan antar parpol, tokoh Parpol, politik identitas, isu sara, kampanye negatif, informasi hoax, ujaran kebencian, hingga politik praktis yang melibatkan ASN.“Potensi-potensi itu tidak bisa kita anggap sepele dan terus kami pantau,” ujarnya. Hanya saja, sejauh ini Muratara masih sangat kondusif. Antisipasi gangguan kamtibmas, potensi konflik, stabilitas ekonomi dan lainnya, sudah disampaikan Polres Muratara saat rapat 26 September 2022 lalu. Kasikum Polres Muratara, AKP H Arpan menegaskan, khusus pengamanan Pemilu di Muratara, pihaknya mensiagakan 6.190 personil gabungan. “Kita minta KPUD mengusulkan untuk pengamanan, agar lebih diperbanyak di tingkat PPPK. Lebih rawan konflik.” Bagaimana dengan daerah lain? Kabupaten OKU, IKP nya masuk zona kuning. Artinya, tidak landai. Masih ada potensi terjadi kerawanan. “Untuk Sumsel, daerah yang masuk zona merah PALI dan Muratara. Hasil evaluasi ini melihat seperti bagaimana wilayah yang rentan, geografis dan topografis,” ujar anggota Bawaslu OKU Kordiv Hukum Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Anggi Yumarta, kemarin (5/7). Terpisah, Ketua Bawaslu OKI, Ihsan Hamidi mengungkapkan, untuk OKI angka IKP masuk daerah zero rawan. “Langkah antisipasi, sudah sejak lama kami sosialisasi dengan ASN, camat, lurah dan kades untuk bersikap netral. Jangan ikut berpolitik praktis,”terangnya. Di sisi lain, distribusi logistik harus dipersiapkan sejak jauh hari. Harapan sampai tepat waktu ke daerah pelosok.”Kalau logistik seperti surat suara dan kotak suara itu terlambat tiba ke lokasi, jelas jadi masalah.”
Kategori :