*Armet: Petugas Sudah Maksimal
Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumsel H Armet Dachil meluruskan informasi simpang siur soal berbagai masalah yang jemaah haji alami di Tanah Suci. Dia menegaskan, pelayanan haji tahun ini ramah lansia.“Semua petugas haji sudah optimal melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati untuk ramah dalam melayani jemaah haji lansia,” ujarnya.Soal keterlambatan pengangkutan dari Muzdalifah ke Mina, sebabnya karena jemaah yang berjalan kaki dari berbagai negara masuk tol jalan bus sehingga bus tidak bisa bergerak. “Jalan tol untuk jalan bus sudah dipenuhi jemaah dari berbagai negara yang keluar dari jalur pejalan kaki yang sudah disediakan pemerintah Arab Saudi,” jelas Armet. Mereka tidak mematuhi aturan demi mengejar waktu utama lontar jumrah aqobah di waktu duha. Dia juga menjelaskan soal jemaah yang kepanasan. “Ya memang karena cuacanya ekstrem. Sejak awal sudah diingatkan kepada semua jemaah,” beber Armet. Terkait keluhan jemaah yang kehausan, itu karena bekal air yang diberikan malamnya saat mabit di Muzdalifah justru tidak dimanfaatkan dengan baik. “Malah dibuang-buang di area Muzdalifah,” jelasnya. Untuk keluhan adanya jemaah kelaparan, Armet menegaskan tidak semua jemaah membawa bekal yang telah disiapkan oleh maktab di Arafah ke Muzdalifah. “Seharusnya, bekal itu dibawa sehingga tidak kelaparan,” tambahnya. Namun, tidak semua jemaah tertahan di Muzdalifah.
“Hanya sebagian setelah waktu dhuha hingga pukul 12.00 WAS. Yang lain sudah dibawa ke Mina sebelum itu,” tutur Armet.Adanya berbagai kendala lapangan ini langsung disikapi cepat. Pemerintah Indonesia melayangkan protes dan melakukan langkah cepat di tengah kemacetan. Yakni memanfaatkan bus-bus lain ‘dengan paksa’ agar mengangkut jemaah Indonesia. Dia juga menambahkah, tidak hanya jemaah Indonesia yang terlambat sampai di Mina. Tapi juga jemaah dari berbagai negara. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa secara khusus dari kasus ini. Jemaah yang meninggal di Mekah karena memang punya penyakit bawaan atau lansia,” tukasnya. (*/afi)
Kategori :