*Untuk Jemaah Pulang Haji
PALEMBANG – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang mulai mempersiapkan diri menyambut kepulangan jemaah haji. Menurut jadwal, kloter 1 yang merupakan jemaah asal OKU Timur akan tiba di Palembang pada 6 Juli malam. “Kami akan rapat bersama pada 4 Juli untuk mempersiapkan penyambutan kepulangan jemaah,” kata Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil, kemarin. Untuk menampung para jemaah yang pulang haji, akan kembali disiapkan kamar-kamar pada Asrama Haji Palembang. “Ya mau menginap dulu di Asrama Haji bisa. Yang mau langsung pulang juga boleh. Nanti diserahkan kepada jemaah. Yang jelas, tempat untuk istirahat akan kami siapkan,” beber Armet. Biasanya, untuk jemaah haji dari Palembang dan sekitarnya, akan memilih langsung pulang ke rumah. Tidak lagi menginap lagi di Asrama Haji Palembang. “Tapi kalau jemaah luar Palembang, biasanya menginap dulu,” tambah Armet. Saat ini, kondisi jemaah Sumsel dalam keadaan baik. “Data terakhir, ada delapan yang meninggal. Satu di Palembang, 7 di Tanah Suci. Semua sudah dibadalhajikan,” tuturnya. Jemaah yang meninggal setelah masuk embarkasi yakni Turiyah dari OKU Timur. Sedangkan tujuh jemaah lain yakni Mustafa Husin Syatri dari kloter 7 meninggal di Madinah pada 5 Juni 2023. Kemudian, Nur Zainudin Ahmad dari kloter 3 meninggal di Mekah pada 11 Juni 2023. Repen Reso Pawiro dari kloter 1 meninggal di Mekah pada 23 Juni 2023. Lalu, Fauzan Aziz Yamin dari kloter 17 meninggal di Mekah pada 23 Juni 2023. Hotma Harahap dari kloter 6 meninggal di Mekah pada 24 Juni 2023. Selanjutnya, Rahina Merinsan Rahim dari kloter 21 meninggal di Mekah pada 25 Juni 2023, dan Rohanah dari kloter 7 meninggal pada 26 Juni 2023. TPHD Kota Prabumulih H Elman ST MM melalui Kepala Kantor Kemenag Kota Prabumulih H Hermadi SAg MSi menginformasikan, jemaah Prabumulih sudah di Mekah. “Semua dalam keaadaan sehat dan istirahat untuk persiapan pulang ke Indonesia,” kata Hermadi. Jemaah Prabumulih tidak termasuk dari ribuan orang yang terlantar di Muzdalifah saat menunggu bus. “Alhamdulillah jemaah Prabumulih aman (tidak ada yang terlantar),” kata HM Abdul Wahid dari KBIHU An Nuur dari Mekah. Wahid menuturkan, saat menunggu antraan di Muzdalifah, jemaah Prabumulih mendapat antrian nomor 5. Di Mina nomor 5. “Terjadwal jam 2 malam, ternyata kita mendapat antrian jam 7 pagi. Alhamdulillah semua lancar,” bebernya. Saat pemberangkatan bus dari hotel ke Arafah ada 21 bus. Kemudian dari Arafah ke Muzdalifah berkurang tinggal 7 bus. Dari Muzdalifah ke Mina hanya 5 bus. Diketahui, dari 220 jemaah haji Prabumulih, ada Sekda Prabumulih, Elman ST bersama sang istri. Elman bertugas sebagai TPHD. Kasi Haji Kantor Kemenag Muratara yang menjadi pendamping jemaah haji kloter 19, M Ali menegaskan tidak melihat ada jemaah Indonesia yang tidur di samping WC. Dia menyampaikan, kalau mau leluasa seperti di rumah juga tidak mungkin karena ada jutaan jemaah. Sedangkan untuk logistik makan dan minuman sangat cukup bahkan berlebih. “Buah- buahan saja banyak yang terbuang karena tidak habis. Logistik makanan memang sedikit terlambat karena porsi yang disediakan untuk jemaah Indonesia saja mencapai 221 ribu lebih,” bebernya. Sedangkan WC juga cukup air dan lancar. “Kalau ada WC yang buntu, itu akibat pamper jemaah,” tandas Ali.(nsw/chy/zul)
Kategori :