*Dua Pelajar SMP Meregang Nyawa
*Terpental, Seorang Siswa SMA Selamat
MURATARA - Ikut panen buah sawit saat libur sekolah, malah berbuat petaka. Dua pelajar di Musi Rawas Utara (Muratara) meninggal kesetrum. Kejadiannya di Dusun I Lakeh, Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya. Insiden itu terjadi Sabtu (1/7), sekitar pukul 11.00 WIB. Dua korban yang tersetrum yakni Dirli Saputra (16) dan Aidil Yansyah (14). Mereka berdua warga setempat. Masih berstatus pelajar SMP Karang Jaya. Sedangkan satu teman mereka yang selamat, Refli (18), pelajar SMA. Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra SIK, melalui Kasi Humas AKP Baruanto menjelaskan, kejadian berawal saat ketiga korban ikut memanen sawit di depan rumah mereka. Di pinggir Jalinsum Muratara.“Para korban membawah egrek atau satang dari besi. Saat ditegakkan, egrek itu terkena kabel listrik. Ketiganya lalu tersetrum, lalu terkapar,” jelas AKP Baruanto, kemarin.Saiful, ayah Dirli yang melihat itu langsung berikan pertolongan. Ketiga korban dilarikan ke Puskesmas Karang Jaya. Dari puskesmas, mereka dirujuk ke RSUD dr Sobirin dan RS Ar Bunda. Namun takdir berkata lain. Tiba di rumah sakit, Dirli dan Aidil dinyatakan tak tertolong. Sedangkan Refli masih tertolong. Dia langsung jalani perawatan intensif. “Dari hasil analisa dan pemeriksaan dokter, penyebab kematian murni karena tersengat listrik tegangan tinggi,” kata Baruanto. Keluarga para korban buat pernyataan menolak untuk autopsi. Zami, warga Lakeh mengatakan, masyarakat baru bisa melakukan evakuasi para korban setelah egrek besi lepas dari kabel. Saat itu, kedua korban masih ada tanda tanda kehidupan. Karena itu, kedua korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Lalu dirujuk ke rumah sakit di Kota Lubuklinggau. “Waktu dibawa banyak yang bilang kondisi Dirli sudah sulit bertahan. Jadi warga sudha siap-siap untuk melakukan pemakaman. Tidak tahunya, Aidil juga meninggal,” bebernya. Jenazah Dirli langsung dimakamkan pihak keluarga sebelum magrib. Sedangkan Aidil usai magrib. “Untuk Refli dia selamat karena terpenta. Tapi ada juga luka bakar di tangan kakinyo,” timpalnya. Menurutnya, Dirli dan Aidil memang berteman dan rumah mereka dekat. Masih satu dusun. Sedangkan Dirli dan Refli merupakan sepupu. Menurut Zami, egrek sawit sepanjang 15 meter yang dipegang para korban tersangkut pada salah satu dari tiga kabel yang melintang. Awalnya, Dirli seorang yang ingin mendirikan egrek. Karena kesulitan, Aidil datang membantu. Naas, ujung egrek mengenai kabel hingga menimbulkan percikan api. Seketika keduanya tersetrum. Refli yang melihat itu berusaha menolong. Dia malah ikut tersetrum. Beruntung, tubuhnya terpental sehingga masih selamat dari insiden itu. Zulyan, Camat Karang Jaya membenarkan adanya kejadian yang menewaskan dua warganya itu. “Dua anak yang meninggal masih SMP. Sedangkan yang selamat pelajar SMA,” katanya. Dari hasil analisa dan pemeriksaan dokter, penyebab kematian murni karena tersengat listrik tegangan tinggi. Keluarga para korban buat pernyataan menolak untuk autopsi. “Kedua korban meninggal sudah dimakamkan di TPU Desa Lakeh,” tandasnya. (lid/zul)
Kategori :