Kepala Desa Sumber Mulya Baba Arista mengatakan, tahun lalu ada 20 ribu bibit ikan lele yang dibagikan pada kelompok pembudidaya ikan air tawar di desanya melalui anggaran dari dana desa. Memang ada yang sudah panen tapi semangatnya kurang." Penerima banyak yang belum paham soal pemeliharaan ikan yang mengandung gizi tinggi ini,"terangnya.Padahal dirinya sangat berharap sekali bisa membantu masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan gizi pasca pandemi covid-19. Bahkan harapan terbesar bisa menambah usaha masyarakat. ‘’Agar tak semata-mata mengandalkan hasil dari perkebunan karet yang semakin ke sini semakin tidak menentu harganya, akibat kondisi alam dan harga yang naik turun drastis,’’ ujarnya.
Memang ada yang sudah panen, bahkan ada yang tetap memanfaatkan kolam lelenya untuk kembali mengembangkan budidaya ikan tersebut. Hanya saja jumlahnya tak banyak. ‘’Mereka yang masih bertahan sepertinya serius mengembangkan ikan bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri tapi dapat dijual. Semoga saja jadi contoh warga lainnya nanti kalau sudah melihat keberhasilan yang lain,’’ katanya.Dikatakan, umumnya warga desanya didominasi berkebun sawit. Harga sawit yang sempat anjlok membuat penghasilan petani turun drastis."Mudah-mudahan nanti bisa pulih kembali,"tandasnya.(uni)
Kategori :