Sebanyak 153 jemaah calon haji (JCH) memadati ruang Bende Seguguk II Pemkab OKI. Mengikuti pelepasan oleh Bupati OKI H Iskandar SE untuk ke Asrama Haji Palembang. Salah seorang dari mereka, Basir (57). Buruh serabutan, warga Pematang Panggang. “Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka”. Lantunan kalimat talbiyah ini terus menggema di ruang Bende Seguguk II. Menyambut semua jemaah OKI yang bersiap berangkat ke Palembang. Untuk masuk Asrama Haji. tahap awal keberangkatan menuju Tanah Suci. Mereka semua tergabung dalam Kloter 21. Semua jemaah OKI ikut KBIHU MDU Munawir. Termasuk Basir. Tampak dari wajahnya, pria paruh baya ini begitu bersemangat. Dia tak sabar untuk bisa menginjakkan kakinya di Tanah Haram. BACA JUGA : Sewakan Alat, Paket Latihan Pemula Basir tak sendiri. Dia berangkat bersama istri tercintanya, Muntia (52). “Alhamdulillah. Saya dan istri bisa berangkat tahun ini setelah dua tertunda karena Covid,” ucapnya sembari tersenyum, kemarin (19/6). Basir seorang buruh serabutan. Selama 11 tahun lamanya, dia dan istri mengumpulkan uang untuk bisa berangkat haji. Upah Rp15 ribu sehari pun dilakoni. “Niat kami memang mau berangkat haji. Itu saja,” katanya. Dengan penghasilan yang tak menentu, Basir tetap menyisihkan pendapatan untuk menabung. Sebulan sekali bisa Rp1,7 juta. Semua itu dia dapatkan dari berbagai pekerjaan. Mulai mencangkul tanah di kebun. Lalu mengambil upahan tandon sawit. “Apa pun pekerjaannya saya lakukan. Yang penting halal,” bebernya. Karena tak punya kebun sendiri, Basir mengambil upahan setiap hari, pindah dari kebun perusahaan yang stau ke perusahaan perkebunan yang lain. Beruntungnya, setiap tahun upah sebagai tukang cangkul dan tandon sawit naik walau sedikit. Jadi bisa terus dia sisihkan untuk mengisi tabungannya.
“Ya memang tidak mudah untuk mengumpulkan uang. Kadang terpakai untuk keperluan lainnya,” imbuhnya.Tapi, sedapat mungkin Basir langsung menggantinya begitu dapat upahan dari pekerjaan lain. Intinya, uang dalam tabungan hangan berkurang.