Binaan Langsung Mudir, Kemampuan di Atas Rata-Rata

Minggu 18 Jun 2023 - 22:28 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*M Fathur Ramadoni (21), Guru Tahfidz Ponpes Al Ittifaqiah, Lolos Seleksi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

Tekad, kemauan, dan usaha yang kuat mengantarkan M Fathur Ramadoni, alumni Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya lolos seleksi akhir 44 calon imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA).

Bagaimana kisahnya?

Usianya masih sangat muda menginjak 21 tahun. Putra daerah asal kelahiran Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Dia alumni Ponpes Al Ittifaqiah 2019.

Saat ini berstatus guru Tahfidz di kampus D Ponpes Al Ittifaqiah. Sekaligus tercatat sebagai mahasiwa di IAIQI.

Ternyata, Fathur, begitu panggilan akrabnya, sudah seringkali mengharumkan nama Sumsel. Dia pernah juara 1 MTQ Fahmil Quran tingkat provinsi Sumsel 2018.

Kemudian juara 3 nasional MTQ online tingkat mahasiswa 2021. Juga juara 1 MTQ tingkat provinsi cabang 20 juz pada 2023 lalu.

Sosok ustadz muda yang ramah dan banyak prestasi ini memang dikenal dengan suara merdunya dalam melantunkan ayat suci Alquran.

Pengalaman menjadi imam diasahnya selama jadi santri. Bahkan sejak setahun terakhir, dia sudah rutin menjadi imam salat lima waktu setiap harinya di Masjid Al Muhajirin, Indralaya.

BACA JUGA : Minta KPU Tegas

Fathur menceritakan, kabar mengenai seleksi imam masjid di negara UEA mulanya dia dapatkan dari  Mudir POnpes Al Ittifaqiah, Drs KH Mudrik Qori MA melalui gurunya, ustadz Tafaul Habbdin Lc MA.

"Karena sejak awal dapat dukungan dan saran dari kedua guru saya ini, maka ada ketertarikan dan semangat untuk mengikuti seleksi itu," ungkapnya.

Singkat cerita, tiga tahap seleksi ia ikuti sejak awal Mei 2023. Mulai dari tahap seleksi berkas administrasi. Lolos ke tahap 2 wawancara online dengan Kemenag RI.

"Waktu wawancara pakai Bahasa Arab. Ditanya perkenalan, tes hapalan, tes pemahaman fikih dan baca khutbah," ujar Fathur. Tes sekitar 15 menit oleh tiga penguji.

Masuk tahap tiga, Fathur terbang ke Jakarta untuk tes wawancara secara langsung dengan 3 syech yang datang khusus dari negara UEA.

"Saat itu lumayan grogi. Karena baru pertama kali ngobrol pakai Bahasa Arab sama syech yang orang Arabnya langsung," tutur Fathur mengingat momen tersebut.

Apalagi para syech tersebut berbicara Bahasa arab dengan cepat.

"Alhamdulillah, mungkin karena barokah doa-doa guru dan orang tua, jadi bisa memahami apa yang disampaikan syech saat wawancara,"  imbuhnya.

Saat pengumuman hasil seleksi tahap akhir 12 Juni 2023 lalu, Fathur dinyatakan lolos jadi salah satu imam yang terpilih untuk negara UEA.

Tags :
Kategori :

Terkait