PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID- Kendati belum pasti maju Pilgub-Pilwagub, H Ridho Yahya kerap kali diisukan bakal maju. Sejumlah tokoh sempat digaungkan akan berpasangan dengan Wali Kota Prabumulih tersebut. Mulai dari HM Giri Ramanda, Wali Kota Lubuklinggau, H Prana Putra Sohe. Teranyar, Bupati Pali H Heri Amalindo yang telah memastikan akan maju menjadi Calon Gubernur 2024 mendatang, juga disebut telah melakukan pertemuan dengan H Ridho Yahya. Keduanya begitu akbar saat menghadiri peringatan HUT Ikatan Keluarga Jurai Basemah (IKJB) ke 17 di kota Prabumulih, Heri Amalindo dan Ridho Yahya terlihat sangat akrab. Heri Amalindo dan Ridho sendiri saat ini sama-sama keliling 17 kabupaten kota di Sumatera Selatan. Heri keliling dalam rangka pencalonan Gubernur, sedangkan Ridho dalam rangka tour main bola kaki. Namun keduanya dinilai memiliki kans besar untuk berpasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, terlebih keduanya sama-sama kepala daerah yang telah berhasil di daerah masing-masing. Terkait kemungkinan akan berpasangan dengan Ridho Yahya pada Pilgub Sumsel 2024 mendatang, Heri Amalindo menegaskan kemungkinan berpasangan itu ada.
Kemungkinan masih selalu ado, dak biso jugo ngomong dak pacak. Apalagi masih setahun lebih,” ujar Heri Amalindo.Kendati demikian, Bupati Pali dua periode itu mengaku jika saat ini masih terlalu dini dan kedepan tentu akan ada negosiasi alias bargaining untuk menjadi pasangan. “Ada bargaining-bargainingnya, ada begini begitunya,” tuturnya. BACA JUGA : Ridho Yahya Perjuangkan Air Bersih Bagi Masyarakat Prabumulih Ditanya apakah kedepan akan ada pertemuan lanjutan dan penjajakan, Heri mengakui tentu hal itu akan dilakukan.
“Iya, tidak mungkin langsung bebini (beristri-red) atau belaki (bersuami) tapi harus pacaran dulu, ya dak,” katanya seraya berharap ke masyarakat tetap jaga persatuan kesatuan dan jangan terpecah belah.Sementara itu, Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM mengatakan agar terus berbuat untuk masyarakat apalagi pelaksanaan Pilgub masih lama. “Yang terpenting berbuat dulu untuk masyarakat karena Belanda masih jauh, nanti kita akan lihat survey. Kalau masyarakat memang senang dengan yang sekarang (Deru-Mawardi), ngapain kita ganggu,” katanya.