PALEMBANG - Setelah dua tahun tak menggelar Dharmasanti akibat pandemi Covid-19, Sabtu (17/6) malam ribuan umat Buddha di Sumsel akhirnya bisa menggelar perayaan tersebut setelah pandemi dinyatakan mereda.
Perayaan Dharmasanti yang dilakukan DPD Walubi Sumsel ikut dihadiri berbagai tokoh agama dan lintas agama.
"Benar-benar tak menyangka jika perhelatan Dharmasanti pasca Covid dihadiri ribuan umat dalam merayakan Hari Trisuci Waisak.
Dengan persiapan 2-3 bulan, saya sempat pesimistis, tetapi berkat dukungan semua panitia dan pengurus,
kita bersyukur ini semua berjalan sukses," terang Ketua DPD Walubi Sumsel, Tjik Harun di sela kegiatan di Selebrity Cafe, Resto & Lounge.
Wakil Ketua Martrisia Komda Sumsel ini menyebut acara turut diisi penampilan barongsai, kesenian dan drama musikal tentang kisah Buddha Sidharta Gautama dari kelahiran, mencapai pencerahan sempurna,
hingga Parinibbana oleh mahasiswa dan anak-anak perwakilan majelis di Sumsel.
"Saya takjub dengan penampilan anak-anak muda yang menunjukkan semangatnya.
Harapan saya tidak banyak, tahun mendatang tetap dapat merayakan Dharmasanti melibatkan semua lintas majelis dari Agama Buddha," tegasnya.
Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sumsel, Wiswadas berharap ke depan, semua majelis dan organisasi di Agama Buddha bisa dilibatkan dengan eskalasi lebih besar.
Kemudian menggandeng instansi terkait di Sumsel untuk ikut berpartisipasi.
"Kita mengapresiasi gelaran Dharmasanti Waisak ini. Ini bisa menjadi momentum persatuan di kalangan agama Buddha," ungkapnya.
Asisten III Pemprov Sumsel, Kurniawan AP Msi mendukung penuh kegiatan yang sekaligus menjadi ajang silahturahmi umat Buddha dan agama lainnya ini.
Ini juga momentum semua warga untuk konsisten mewujudkan zero conflict di Sumsel.
"Sumsel zero conflict bukan hanya simbol dan ucapan semata, juga harus diwujudkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (afi/fad)