*Warga Lalan Produksi Cocopeat dan Cocofiber
MUBA- Sampah atau limbah kelapa di Kecamatan Lalan selama ini menjadi persoalan warga. Tapi kini sudah ada solusi nyata.
Berkat inisiasi Pj Bupati Muba, Drs Apriyadi Mahmud, limbah tersebut diolah agar punya nilai ekonomi dan menghasilkan cuan.
Dalam kunjungannya ke Desa Purwo Agung, Lalan, Apriyadi meresmikan beroperasionalnya industri cocopeat dan cocofiber.
"Kami memulainya sejak enam bulan lalu. Akhirnya, limbah kelapa yang selama ini menjadi masalah kini bisa menghasilkan uang puluhan juta untuk warga Lalan," ungkapnya.
Terwujudnya solusi ini tak terlepas dari kerja keras dinas terkait yakni Disdagperin, Dinas Perkebunan serta OPD lainnya.
BACA JUGA : Tak Digaji, Disekap, hingga DisetrumRupiah yang dihasilkan cocopeat dan cocofiber olahan limbah kelapa mencapai Rp50-60 juta per bulan.
"Kita mulai dengan mengirim cocopeat limbah kelapa ini ke beberapa perusahaan di Pekanbaru.
Ada 20 ton yang sudah dikirim. Semoga menjadi awal yang baik dan berkelanjutan demi perekonomian warga Lalan," harapnya.
Apriyadi menambahkan, dalam satu bulan ratusan ton cocopeat limbah kelapa akan dihasilkan warga Lalan.
Pemasarannya ke luar Sumsel. “Cocopeat dan cocofiber ini ada yang diekspor ke luar negeri," tuturnya.
Perusahaan dan pihak yang membeli cocopeat tersebut memanfaatkannya untuk media tanam dan beberapa kebutuhan lainnya.
"Ada Sinar Mas dan beberapa perusahaan lainnya yang akan memanfaatkan cocopeat limbah kelapa dari Lalan ini menjadi media tanam dalam operasional perusahaan," terangnya.
Yang pasti, puluhan tenaga kerja lokal dari Lalan akan terserap dengan dimulainya operasional industri cocopeat dan cocofiber tersebut.
"Perekonomian warga sudah pasti menggeliat," bebernya.
Kepala Disdagperin Muba, Azizah SSos MT menerangkan, sudah ada sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri yang menerima cocopeat dan cocofiber limbah kelapa dari Kecamatan Lalan.
"Seperti Sinar Mas Grup, MHP dan perusahaan lainnya. Mereka memanfaatkan cocopeat ini jadi media tanam," terangnya.
Azizah menambahkan, inisiasi mengolah limbah kelapa jadi cocopeat dan cocofiber ini perjuangan Pj Bupati yang jeli membaca peluang demi meningkatkan perekonomian warga pedesaan.
"Sisa kelapa tidak lagi jadi masalah atau limbah.