*Laporan Bupati, Pembangunan Sudah 80 Persen
MURATARA- Kondisi jalan rusak jadi sorotan content creator lokal. Salah satunya akses di wilayah Kecamatan Nibung.
Sejumlah grup media sosial (medsos) hingga Jumat (16/6) ramai dibanjiri video yang menyoroti kesulitan warga saat melintasi jalan rusak tersebut.
Salah satunya postingan akun Kadek Arnata.
"Sudah bertahun-tahun lamanya, kami warga Kampung Bali, SP9, Blok E, Kelurahan Karya Makmur mendapatkan dampak besar negatif jalan rusak," katanya.
Kondisi ini makin parah saat hujan. Indra, warga Kecamatan Nibung menjelaskan, kerusakan jalan terjadi antara jalan desa dan jalan perkebunan warga.
“Kalau untuk jalan poros Nibung-Rupit sudah bagus,” ujarnya.
Cuma ada lubang sedikit di SP8 Nibung.
“Tapi cuma beberapa meter," imbuhnya. Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Heman Deru menyampaikan, Sumsel masuk nominasi lima daerah yang memiliki akses jalan yang cukup baik di Indonesia.
Namun masyarakat harus tahu, ada beberapa kategori jalan. Ada jalan nasional tanggung jawabnya pemerintah pusat.
Lalu, jalan provinsi tanggung jawab Dinas PU tingkat provinsi. “Kemudian jalan kabupaten/kota itu bagian pak bupati dan wali kota,” katanya.
Ada jalan desa bagian tanggung jawab pemerintah desa dan pemkab. Lalu, jalan non status.
“Jalan lama yang mungkin dipakai orang tua kita dulu berkebun, tapi masuk kawasan hutan, itu disebut jalan non status," bebernya.
Dengan begitu, tidak seluruh pemeliharaan jalan menjadi tanggung jawab gubernur. Laporan Bupati Muratara Devi Suhartoni, jalan Muratara rampung 80 persen.
“Ini sudah termasuk hal yang luar biasa. Wilayah kita 10 kali lebih luas dari kabupaten di Pulau Jawa. Contoh Sragen di Jawa cuma 600 km persegi, kita 6.000 km persegi,” bebernya.
Gubernur yakin dalam 10 tahun ke depan, setelah jalan, pusat kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur lain baik, Muratara akan maju pesat.
"Sekarang waktunya kita mengubah mindset," tukasnya.(zul/)