Putri Cowell

Senin 12 Jun 2023 - 22:30 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

PUTRI ARIANI sudah pulang dari Amerika. Sudah beberapa hari lalu. Sudah kembali ke Yogyakarta.

Sepuluh hari Putri di Amerika: bikin kejutan besar.

Bikin begitu banyak mata bangsa Indonesia  berlinang: dia mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell di America's Got Talent.

Berarti Putri lolos babak audisi. Dia akan ke Amerika lagi untuk persaingan yang lebih keras.

Anda pasti sudah melihat videonya di YouTube-nya. Pasti seperti saya: berlinang bahagia.

Kalau tidak berlinang berarti Anda berhati baja buatan Cilegon. Berarti: Putri akan lebih lama di  Amerika.

Untuk ikut tahapan berikutnya. Apalagi kalau Putri selalu lolos di setiap tahapnya.

Putri adalah siswi SMKN Yogyakarta. Jurusan musik. Kelas XI. Dia begitu rendah hati masih mau sekolah musik seperti di SMK.

Padahal dia punya bakat musik yang begitu tinggi. Kenapa tetap sekolah musik?  "Saya harus tahu musik sampai ke soal teorinya," ujar Putri.

"Ternyata musik itu ada matematikanya sendiri. Matematika musik," tambahnya.

Putri lantas menjelaskan seperti apa matematika musik itu. Tapi saya tidak mengerti penjelasannya.

Terdengar agak rumit di telinga saya. Nilai matematika saya dulu memang hanya 3 (Aljabar).

Nilai pelajaran menyanyi saya juga hanya 4. Sedang Putri pandai matematika, sekaligus pandai musik. Putri di langit, saya di kubangan.

Putri masih akan terus sekolah musik. Keinginannya begitu kuat untuk kelak bisa masuk ke The Juilliard School di New York.

Itu sekolah musik terbaik di dunia. Tentu persaingan untuk masuk ke sana juga seperti masuk ke lubang jarum. Sekolah musik itu sudah berumur 117 tahun.

Mahasiswanya, yang dari Asia hanya 11 persen –itu pun didominasi Jepang dan Tiongkok. Bahkan Tiongkok sendiri sudah membuka cabang Juilliard.

Di kota –ehm– Tianjin. Kampus Juilliard School New York berada di pusat kota. Di Lincoln Center, hanya satu blok dari Central Park. Atau 12 blok dari Broadway –pusat teater di New York.

Saya pun menghubungi maestro piano Indonesia: Jaya Suprana. Apakah pernah ada anak Indonesia yang sekolah di sana? "Ada.

Setahu saya, setidaknya dua orang," ujar Jaya Suprana. Mereka adalah Jahja Ling dan Nial Djuliarso. Dua-duanya asal Jakarta.

Kini Jahja Ling tinggal di Amerika. Dia menjadi musisi terkenal. Ling jadi dirigen San Diego Simfoni Orchestra.

Nial jadi jazz pianist di New York. Putri belum pernah ke New York. Bahkan baru sekali kemarin itu ke Amerika. Itu pun hanya di Los Angeles.

Lebih tepatnya hanya ke  Pasadena –satu distrik terkenal di Los Angeles. Tentu putri sudah sering diajak keluarga ke luar negeri tapi masih sebatas di kota-kota Asia.

Sepuluh hari di Pasadena, Putri sibuk dengan persiapan tampil di America's Got Talent.

Tekad Putri untuk sukses mengalahkan rasa tidak enak badan akibat jetlag dari penerbangan antarbenua.

Dia harus terbang ke Los Angeles lewat Korea. Lalu langsung  berlatih.

Malam itu, sebelum tampil, Putri salat magrib bersama ayah dan ibunya. Lalu meninggalkan hotel jalan kaki.

Lokasi America's Got Talent persis di sebelah hotel tempatnya tinggal selama 10 hari di Pasadena

Saya menghubungi ayah Putri di waktu yang tidak tepat: pukul 14.00 waktu Belitong. Berarti pukul 00.00 waktu Pasadena.

Saya tidak mau ajak sang ayah ngobrol. Cukuplah bagi saya bahwa nomor itu benar, nomor telepon sang ayah.

Keesokan harinya saya hubungi lagi dari Medan. Sulit. Besoknya lagi saya hubungi dari Aceh. Berhasil.

Rupanya, ketika sulit saya hubungi dari Medan itu keluarga ini sedang dalam penerbangan panjang: pulang ke Indonesia.

Saya pun bikin janji untuk bisa berkomunikasi lagi Minggu pagi. Sabtu itu acara saya begitu padat di Aceh.

Dan lagi, biarlah ada waktu istirahat setelah perjalanan panjang antar benua.

Ayah Putri bernama Ismawan. Dipanggil Mawan. Kini Mawan tinggal di Yogyakarta.

Punya anak tiga: perempuan semua. Putri pintar musik. Adiknya bakat melukis. Si bungsu seorang gamers garis keras.

Ismawan memang asli Yogyakarta. Setelah lulus SMAN 7, ia kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII). Ia ambil Jurusan Informatika.

Istrinya bernama Reni Alfianty. Orang Riau. Melayu. Suami-istri ini bertemu di Yogyakarta.

"Dia dikirim Allah ke Yogyakarta agar ketemu saya," ujar Ismawan lantas tertawa. Saya tanya apa pun jawabnya sama: "Allah yang mengirim dia untuk saya".

Saya tahu: Ismawan, istri, dan juga Putri kini harus hati-hati. Tidak boleh mudah terpancing pertanyaan.

Tags :
Kategori :

Terkait