MURATARA - Jelang Hari Raya Idul Qurban 1444 Hijriah, harga telur ayam di Kabupaten Muratara kembali naik.
Sudah dua pekan terakhir, harga telur ayam di wilayah ini alami kenaikan bertahap.
Idah, warga Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Jumat (9/6) mengeluhkan kenaikan harga telur ayam karena di antara kebutuhan dapur, kenaikan harga ayam yang paling menonjol.
"Yang paling tinggi harga telur ayam, setiap tahun kalau mau Lebaran pasti naik tinggi. Harga telur ayam satu karpet saat ini Rp54 ribu," katanya.
"Tahun lalu ketika mau Lebaran harga telur ayam itu tembus di atas Rp60 ribu/karpet. Kita tidak tahu kenapa harga telur selalu naik saat dekat Lebaran," katanya.
Idah menuturkan, jika harga normal telur ayam berkisar Rp34 ribu. "Sudah naik Rp20 ribu, kalau produk lain ado yang naik tapi idak pulok tinggi nian," bebernya.
Sementara itu, Mariam pedagang pasar Lawang Agung Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, mengungkapkan jika saat ini stok telur ayam memang sedikit di tingkat pedagang.
"Kenaikan harga memang dari agen, kalau agen naik harga kami pedagang juga naik harga." bebernya.
Pedagang mengaku, rata rata telur ayam di Muratara masuk dari peternak luar daerah seperti Padang dan Riau.
Untuk peternak lokal masih cukup sedikit, "di wilayah MLM ado yang budidaya telur ayam tapi idak pulok banyak," timpalnya.
Sementara itu, PLT Disperindagkop Suharto Patih melalui Kabid Perdagangan Azhari, mengungkapkan, mayoritas standar harga pedagang di wilayah Muratara mengikuti perkembangan harga di daerah lain seperti di Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas.
"Rata-rata pedagang kita banyak ambil produk dari luar. Jadi harga tergantung dari luar daerah," jelasnya.
Terkait kenaikan harga jelang lebaran idul adha 1444 hijriyah. Pihaknya mengaku, akan melakukan pengecekan lebih lanjut.
"Biasanya kalau permintaan banyak barang sedikit otomatis harga juga akan naik.
Tapi kita akan melakukan pengecekan terlebih dahulu, terkait produk produk yang alami kenaikan harga," tutupnya.(zul/)