JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Bagaimana agar Desa Wisata langgeng dan narik peminat? Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan. Apa saja itu? Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo membocorkan tiga resep mengelola Desa Wisata. Harapannya ya mampu meningkatkan length of stay, jumlah belanja wisatawan, dan menyejahterakan masyarakat. Kata Angela, yang pertama adalah desa wisata posisinya harus sebagai destinasi. Yang mana pengembangan desanya memang khusus sebagai tujuan wisata yang bisa wisatawan kunjungi untuk tinggal atau bermalam di dalamnya. BACA JUGA : Menuju Pariwisata Unggul, Kemenparekraf Siap Luncurkan Program Inovatif dengan Anggaran Rp3,4 Triliun Tentu saja ada misi lain, yakni mengenal lebih dalam hal adat istiadat masyarakat desa. Desa Wisata Wae Rebo yang berada di Nusa Tenggara Timur bisa menjadi salah satu contohnya. Walaupun perlu menempuh empat hingga enam jam perjalanan darat dan dua jam pendakian untuk tiba di desa Wae Rebo. Tapi tidak menurunkan ketertarikan wisatawan untuk berkunjung, merasakan, dan melihat langsung adat-istiadat yang masih masyarakat desa lestarikan hingga kini. Jangan salah, tidak sedikit juga dari wisatawan yang bermalam di "Mbaru Niang" yaitu rumah adat Desa Wae Rebo berbentuk kerucut.
Kategori :