Nora Sestrina SP (34), Petugas POPT di Kecamatan Jejawi, OKI
Berbagi pengalaman dan ilmu tentang pengendalian hama tanaman memang sudah menjadi tugas Nora Sestria SP (34). Ia bahkan setiap hari turun ke lapangan memastikan petani bisa berhasil dalam mengolah lahan pertaniannya. KHOIRUNNISAK- OKI PANTANG menyerah, inilah yang tergambar dalam diri Nora Sestrina SP (34). Wanita ini bertugas sebagai Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di Kecamatan Jejawi. Dia selalu semangat memberikan pendampingan pada petani.Meski terkadang ingin sekali petani berinisiatif untuk mengajak petugas mempraktikkan pembuatan pupuk organik. ‘’Sebenarnya ada rencana untuk mempraktikkan pembuatan pupuk biosaka tapi menunggu waktu para petani,’’ katanya.Dia mengatakan, umumnya petani belum banyak atau kurang tertarik melakukan pembuatan biosaka. Karena sebagian besar masih menggunakan pupuk non organik yang dirasakan petani lebih cepat reaksinya. BACA JUGA:Siap Biayai Program Doktor Guru Tapi respons dari petani tak membuat Nora patah semangat. Dia tetap bolak-balik setiap hari dari Palembang-Jejawi menggunakan motor. Dia selalu mengunjungi petani di wilayah binaannya. Berbagai ilmu terus disampaikan ke petani. Sembari menjelaskan pentingnya pemanfaatan bubuk organik bagi tanaman dan juga tanah. Baginya ini suatu tantangan dalam bekerja. Semuanya dia nikmati. Karena proses untuk mencapai keberhasilan tidak mudah, termasuk mengajak petani menggunakan pupuk organik.
Pendekatan harus dilakukan secara pelan-pelan. ‘’Apalagi pembuatan dan penggunaan pupuk organik manfaatnya sangat banyak termasuk tidak merusak unsur hara dalam tanah dan tanaman menjadi subur,’’ jelasnya.Nora pun mengaku lebih senang bekerja di lapangan dibanding bekerja di kantor. Baginya di lapangan, tak berpacu dengan waktu seperti bekerja di kantor. ‘’Setiap hari saya selalu menyapa petani, mengecek perkembangan tanaman meski setelah panen sekalipun karena kan tanaman akan diolah kembali,’’ katanya Dirinya pun tak pernah bosan menjelaskan dampak dari pupuk non organik 10 tahun ke depan. Yang jelas, penggunaan pupuk non organik atau kimia bisa membuat tanah rusak. Memang untuk mengubah pola pikir petani perlu proses. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan.
‘’Tak bisa instan butuh pendekatan untuk meyakinkan petani. Harapan besar semoga ke depan petani akan beralih ke pupuk organik meski harus menunggu waktu yang tepat,"imbuhnya.Pupuk organik sendiri sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas. Bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. ‘’Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan,’’ jelasnya. (*/)
Kategori :