*Tim SAR juga Pingsan
LUBUKLINGGAU - Jumadi (50), tewas terjebak dalam sumur yang diduga mengeluarkan gas beracun.
Sebelumnya, dia diminta membersihkan sumur dari rumah milik Teddy Wijaya, yang sudah cukup lama tidak ditempati.
Lokasinya di Perumahan Puri Marga Mulya, Blok G, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau. Berawal istri Teddy, Nining minta carikan orang untuk membersihkan sumurnya.
Dapatlah Jumadi, warga Kelurahan O Mangunharjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas.
Dia mulai bekerja sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (2/6). Turun ke dalam sumur, menggunakan tali tambang yang diikatkan pada sebatang kayu.
"Bapak itu (korban) minta kayu dengan saya, untuk ngikat tali. Tidak lama saya dengar orang di rumah itu (pemilik rumah) teriak. Korban terjatuh," kenang Aan, warga Perumahan Puri Marga Mulya.
Aan menambahkan, adiknya sempat mencoba memberikan pertolongan kepada korban yang terjebak dalam sumur.
“Namun belum sampai ke dasar sumur, adik saya tidak tahan karena mencium bau yang menyerupai gas beracun,” ungkapnya.
BACA JUGA : Perbaiki Kail, Pemancing Temui AjalEvakuasi meminta pertolongan Tim SAR dan anggota Polsek Lubuklinggau Selatan I. Kapolsek Iptu Nyoman Sutrisna, mengatakan petugas SAR yang masuk ke dalam sumur juga sempat pingsan. Yakni, Rodi Rizki Julianyah.
“Petugas lain langsung mencari tabung oksigen untuk membantu temannya,” ungkap Nyoman.
Rodi berhasil diselamatkan temannya naik ke atas, kondisinya tidak sadarkan diri. Sekitar pukul 16.30 WIB, personel lainnya masuk ke dalam sumur.
Menggunakan masker dan tabung oksigen. “Tapi saat sudah menyentuh air sumur, dia berteriak kehabisan oksigen. Cepat dibawa ke RS Siti Aisyah," katanya.
Untuk membuktikan dugaan ada gas beracun dalam sumur itu, dites dua kali masukkan ayam ke dalam sumur. Alhasil dua ekor ayam itu juga mati.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak Damkar dan Basarnas mencoba evakuasi korban menggunakan jangkar.
"Akhirnya korban berhasil dievakuasi, sekitar pukul 21.06 WIB. Korban meninggal dunia, dibawa ke RS Siti Aisyah Lubuklinggau," pungkasnya. (lid/air/)