Sapi yang dilepasliarkan tersebut, sudah ditemukan pemilik dalam keadaan mati di semak-semak tempat biasa mencari makan. ‘’Kejadian ini membuat peternak sapi yang lain jadi resah. Belum diketahui penyebabnya, tapi dugaan diracun,’’ ujar Kepala Desa Seri Menanti, Adi Candra, Kamis (11/5).Sebelumnya sapi milik peternak dalam kondisi sehat. Namun, tiba-tiba sekarat dan mati mendadak di perkebunan warga. Setiap kali ada sapi mati, warga menemukan kulit mangga dengan aroma potasium. "Sapi yang sekarat dan masih sempat diselamatkan langsung disembelih warga," tambah Adi.
Kematian sapi ini bertahap. Dimulai tanggal 4 dan 9 Mei lalu. "Jika ditotal di desa kami sekarang sudah tujuh ekor sapi ditemukan mati," katanya yang berencana akan melapor ke Polsek Muara Kuang.Adi pun meminta warga secara bersama-sama mengawasi lingkungan desa terutama tempat gembala sapi. "Kita imbau warga di Seri Menanti juga waspada dan ternak sapi dikandangkan dulu untuk sementara waktu," sebutnya.
Selain itu, didapati juga info sapi milik warga juga mati di Desa Munggu Kecamatan Muara Kuang. Namun, lebih tragis lagi, kematian sapinya hanya disisakan potongan kepala, kaki dan jeroan. Potongan organ hewan tersebut ditemukan warga di perkebunan warga. ‘’Kejadian Selasa (9/5) dini hari,’’ ujar Kepala Desa Munggu, Medi Erlangga.Penemuan potongan tubuh sapi itu diduga karena ulah pelaku pencurian hewan ternak. "Sapi itu milik warga kami. Baru kali ini ada penemuan potongan tubuh hewan ternak tak wajar di wilayah Desa Munggu," tukasnya.
Meski ada teror pencurian organ hewan ternak, pemilik sapi belum melapor kepada polisi selain ke pihak pemerintahan desa. Mencegah kejadian serupa warga memperkuat keamanan desa. "Nanti akan kami kumpulkan warga dan ingin mengaktifkan ronda malam," terang Medi.Kapolsek Muara Kuang Iptu Alimin sempat mendengar kabar penemuan potongan kepala dan kaki hewan ternak tersebut. Namun pihaknya belum menerima laporan resmi perihal peristiwa ini. "Belum ada laporan warga. Namun sudah monitor," pungkasnya. (dik/)
Kategori :