MUSUH SEKOTA

Selasa 09 May 2023 - 22:42 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

*AC Milan vs Inter Milan MILAN - Derby della Madonnina edisi 236 akan tersaji di leg pertama babak semifinal Liga Champions, dini hari nanti. AC Milan punya sejarah bagus dalam derbi di Liga Champions meski ogah disebut favorit.

Untuk ketiga kalinya musuh sekota ini akan berduel di Liga Champions. Di dua pertemuan sebelumnya, AC Milan sukses mengungguli tetangga dekatnya.

Pada semifinal Liga Champions 2002/2003, Milan keluar sebagai pemenang berkat keunggulan gol tandang. Setelah bermain 0-0 sebagai tuan rumah, Milan menahan imbang Inter dengan skor 1-1 pada leg kedua untuk melenggang ke final.

Sementara di perempat final Liga Champions 2004/2005, Rossoneri, julukan Milan mampu menunjukkan dominasi. Mereka menang 2-0 dan 3-0 untuk lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 5-0.

Meski sejarah pertemuan di kompetisi Eropa memihak mereka, secara keseluruhan Inter lebih unggul head to head. Dari 235 Derby della Madonnina sebelumnya, Nerazzurri menang 87 kali berbanding 79 milik Milan.

Musim ini, kedua klub sudah bertemu tiga kali. Milan memenangkan pertemuan derbi pertama mereka dengan skor 3-2 di ajang Serie A September 2022 silam. Setelah itu, Inter menang 3-0 di  Piala Super Italia di Januari serta 1-0 pada pertemuan kedua Serie A Februari lalu.

Makanya, tidak berlebihan jika Pelatih Milan, Stefano Pioli memilih menempatkan posisi anak asuhnya sebagai underdog di semifinal ini. "Inter adalah tim hebat. Saya rasa (kami) bukan favorit, tapi kami tidak peduli," kata Pioli di Football Italia.

Pioli mengatakan bahwa Milan punya DNA bagus setelah menjadi pemenang tujuh gelar Liga Champions. Menurutnya, itu menjadi kekuatan mereka menyongsong semifinal ini.

“Itu tidak membebani kami, itu lebih merupakan kekuatan. Tekanan dari sejarah klub telah memberi kami lebih banyak kepercayaan diri, lebih banyak kekuatan, lebih banyak keyakinan. DNA itu ada, klub ini terbiasa dengan momen-momen ini, emosi-emosi ini. Ia tahu bagaimana menjadi protagonis,” tegas Pioli di Milan News.

Olivier Giroud yang diprediksi akan memimpin barisan penyerang Milan kepada UEFA.com menambahkan bahwa ini akan menjadi laga spesial. “San Siro adalah tempat yang spesial, terutama saat laga derbi melawan Inter. Kemudian Anda bisa menambahkan pamor Liga Champions,” ujarnya.

Giroud yang sudah mencetak 13 gol dalam 41 penampilan di semua kompetisi musim ini punya memori bagus menghadapi Inter. Di Serie A ia mencetak tiga gol dalam tiga pertemuan dengan Inter serta mencatatkan dua assist.

Tapi seperti halnya pelatihnya, bomber 36 tahun itu tak menutup mata pada kekuatan Inter. “Jadi statistiknya bagus. Tapi saya juga ingat kekalahan Piala Super [3-0], di mana mereka benar-benar mendominasi. Itu benar-benar melekat di kepala saya. Kami harus menjadi yang terbaik,” tandasnya.

Bagaimana dengan Inter? Meraih empat kemenangan beruntun di Serie A, mereka sangat percaya diri menyambut leg pertama ini. Namun, pelatih Simone Inzaghi memastikan timnya harus siap menderita.

“Ini adalah tantangan 180 menit, kami telah memainkan beberapa (derbi), kami tahu ini akan menjadi permainan yang terdiri dari episode dan momen di mana kami semua harus menderita bersama,” kata Inzaghi di situs Inter.

Romelu Lukaku yang kembali menemukan ketajamannya termasuk mencetak satu dari dua gol timnya dalam kemenangan 2-0 di markas AS Roma akhir pekan lalu juga menggemakan optimisme Si Ular Besar.

“Ini momen penting bagi tim. Kami tahu situasi kami, apa yang kami hadapi dan kami harus memanfaatkan setiap momen sebaik mungkin. Kami harus pulih dengan baik dan bersiap untuk pertandingan hari Rabu (Kamis). Kami harus menggunakan momen ini untuk menyakiti yang lain,” ujar Lukaku.

Tim tamu tanpa Milan Skriniar dan masih harus melihat perkembangan cedera Robin Gosens serta Danilo D'Ambrosio. Sedangkan Milan, selain Tommaso Pobega, winger andalan mereka, Rafael Leão juga diragukan bisa bermain di leg pertama ini.

AC Milan yang di laga akhir pekan menang 2-0 atas Lazio punya rekor sembilan kemenangan dan tiga kekalahan dalam 12 semifinal mereka sebelumnya. Pada semifinal terakhir mereka musim 2006/2007 silam, mereka menggasak Manchester United dengan agregat 5-3.

Sementara rekor Inter di semifinal Liga Champions adalah menang lima kali dan kalah di tiga kesempatan lainnya. Di penampilan terakhirnya pada musim 2009/2010, Inter mengalahkan Barcelona dengan agregat 3-2. (amr/)

 
Tags :
Kategori :

Terkait