Tak Trauma, Untungnya Bisa Berenang dan Air Tak Deras
*Musrianto, Warga yang Terjatuh bersama Motor di Jembatan Gantung
Jembatan gantung di Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Gunung Megang memakan korban. Saat angin kencang, jembatan tersebut terdampak. Bahkan sepeda motor dan salah satu warga terjatuh ke Sungai Lematang. Ini terjadi pada 24 April lalu. Ternyata ini bukan yang pertama, hal serupa pernah terjadi pada 2022 lalu.
GITE WIJAYA - Muara Enim
TAK ada rasa trauma dalam diri Musrianto alias Toto (40), warga yang terekam kamera terombang-ambing di jembatan gantung di Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim. ‘’Kalau trauma ya tidak, tetap masih melewati jembatan ini. Karena tak ada akses lain jika mau ke desa,’’ katanya ketika dihubungi kemarin.
Dikatakan,saatkejadian dirinya bersama anaknya ingin menyeberang jembatan. "Tapi kondisi ramai dan terlihat ada warga yakni Siren (15) yang menggunakan motor ketakutan karena angin kencang, jadi saya suruh kembali lagi, posisinya sudah 1/4 jembatan," ungkapnya.
Lalu, dirinya mencoba membantu menyelamatkan sepeda motor karena tidak bisa putar balik harus mundur, namun angin semakin kencang sehingga membuat motor terjatuh. "Itu saya juga berpegangan dengan sling jembatan namun karena terlalu kuat jadi terlepas dan saya juga terjatuh ke sungai," bebernya.
Untungnya, dia bisa berenang dan air Lematang tidak deras. Namun, dirinya merasa kasihan apabila hal yangmenimpa dirinya dirasakan warga lain yang mungkin saja tak bisa berenang. "Kalau orang lain, wanita atau anak- anak tidak bisa berenang bagaimana? Kasihan, sementara cuaca kita tidak tahu, tadinya angin biasa tiba-tiba kencang, namanya jembatan gantung pasti goyang. Kami harap tentu bisa dibuatkan jembatan permanen karena jauh lebih aman dan warga jelas merasa lebih nyaman dan tidak waswas," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Mumpo, Musmawi mengakui, jembatan tersebut sudah tak layak lagi untuk dilintasi karena sudah ada beberapa bagian yang rusak. " Kami sudah sering bergotong royong memperbaikinya,’’ katanya.
Menurutnya, jembatan gantung tersebut merupakan akses satu-satunya warga. Jadi mau tak mau warga harus melintasi jembatan tersebut jika ingin keluar dari desa."Ini jembatan yang sangat vital, namun kondisinya memprihatinkan, kami sudah usulkan untuk dibangun jembatan permanen namun belum terealisasi hingga saat ini. Kami harap tahun ini bisa ada DED sehingga bisa segera dibangun jembatan permanen," bebernya.
Dikatakan, memang ada akses jalan alternatif lain. Hanya saja harusmemutar sangat jauh. ‘’Sekitar 20 km dan harus melintas di Jalan Servo khusus batu bara," terangnya.
Kejadian warga terjatuh tersebut menurutnya dalam kondisi baik dan motor yang terjatuh juga sudah bisa diangkut dari sungai. "Untungnya semua selamat, karena air tidak tinggi dan bisa berenang. Ini bukan pertama kali terjadi, sebelumnya juga pernah," ungkapnya.
Dirinya mengimbau warga agar tidak melintas apabila cuaca buruk apalagi ada angin kencang, dan hindari menyeberang di malam hari. "Kami berharap bisa segera dibangun jembatan permanen karena sangat dibutuhkan bagi warga," harapnya.(*/)