USD Menguat, Pasar Fokus pada Inflasi dan Risiko Tarif
USD Menguat, Pasar Fokus pada Inflasi dan Risiko Tarif-Foto: Freepik-
SUMATERAEKSPRES.ID - Perekonomian global mengalami pergerakan signifikan pada hari ini dengan penguatan Dolar AS terhadap mata uang lainnya, mengikuti pergerakan Treasury Yields yang semakin menguat.
Hal ini terjadi setelah para pelaku pasar memfokuskan perhatian pada dampak risiko inflasi yang bisa muncul akibat kebijakan tarif baru yang tengah dipertimbangkan.
Prediksi pasar saham Asia menunjukkan kecenderungan untuk menguat pada hari ini setelah data inflasi AS tercatat lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Namun, meskipun inflasi menunjukkan penurunan, ada kekhawatiran tentang potensi dampak kebijakan perdagangan dari pemerintah AS yang dapat memicu ketegangan ekonomi global lebih lanjut.
BACA JUGA:Harga Daihatsu Xenia 2010 Bekas Mulai Rp 70 Juta, Tipe Mana yang Paling Laris?
BACA JUGA: Bisakah Beli Dolar AS Lewat Aplikasi Livin’, Begini Caranya!
Bruce Kasman, Kepala Ekonom Global JP Morgan, memperingatkan bahwa kemungkinan resesi di AS saat ini mencapai 40%.
Kasman menyatakan bahwa angka tersebut bisa meningkat lebih dari 50% jika kebijakan tarif balasan yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump diterapkan pada bulan April mendatang.
Ia menekankan bahwa kebijakan proteksionisme yang menghambat kelancaran bisnis berisiko memperburuk keadaan perekonomian AS.
Sementara itu, mata uang Euro (EUR) mencatatkan penguatan terhadap USD, mencapai level terkuat dalam lima bulan terakhir.
BACA JUGA:Pinjaman Saldo DANA Rp100 Ribu Langsung Cair! Begini Cara Mengajukannya dengan Mudah
BACA JUGA:Heboh! Surat Lurah Rawa Maju Minta THR ke Paguyuban Tahu Tempe Beredar di Medsos, Ini Kata Camat!
Penguatan ini terjadi di tengah-tengah kesiapan Ukraina untuk menerima usulan gencatan senjata satu bulan.
Walaupun demikian, pasar saham di Eropa masih bergolak, dipengaruhi oleh kecemasan terkait kebijakan tarif AS serta kekhawatiran terkait potensi pelambatan ekonomi di Amerika Serikat.
- Tag
- Share
-
-
