Berani Ngebut di Hujan? Kenali 5 Penyebab Aquaplaning yang Bikin Anda Kehilangan Traksi
Berani Ngebut di Hujan? Kenali 5 Penyebab Aquaplaning yang Bikin Anda Kehilangan Traksi-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Aquaplaning, atau yang juga dikenal dengan istilah hydroplaning, adalah kondisi berbahaya yang dapat terjadi saat kendaraan kehilangan traksi di permukaan jalan yang basah, licin, atau terendam air.
Ketika hal ini terjadi, ban kendaraan tidak mampu mengalirkan air dari bawah ban dengan cepat, sehingga kendaraan tergelincir di atas lapisan air dan kehilangan kontrol.
Ketika ban tidak lagi bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, pengemudi akan merasakan kendaraannya tidak stabil, dan jika tidak segera ditangani, bisa berisiko menyebabkan kecelakaan.
BACA JUGA:Strategi Fiskal 2025: Pembiayaan Utang Rp775 Triliun Siap Dijalankan!
Penyebab Terjadinya Aquaplaning
Aquaplaning sering terjadi ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di atas permukaan jalan yang tergenang air. Kecepatan yang berlebihan membuat ban kendaraan tidak dapat mengalirkan air dengan cepat, mengakibatkan hilangnya traksi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan aquaplaning antara lain:
Kedalaman Air di Jalan: Jika air yang menggenangi jalan terlalu dalam, terutama jika lebih dari 3 mm, ban akan kesulitan menyalurkan air dan bisa kehilangan kontak dengan permukaan jalan.
BACA JUGA:Liburan Tahun Baru Seru di Muratara: Pesona Alam, Budaya, dan Kuliner Lokal yang Memukau
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Palembang Hari Ini: Mendung Seharian, Suhu Capai 32 Derajat di Siang Hari
Kecepatan Kendaraan: Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin besar kemungkinan ban tidak dapat mengalirkan air dengan efektif. Kecepatan tinggi di jalan basah meningkatkan risiko aquaplaning.
Kondisi Ban: Ban yang sudah aus atau rusak akan lebih mudah mengalami aquaplaning karena permukaannya tidak dapat menyalurkan air dengan baik.
Tekanan Ban: Tekanan angin ban yang tidak sesuai, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat mempengaruhi kemampuan ban dalam mengalirkan air dan meningkatkan kemungkinan aquaplaning.
Kondisi Jalan: Jalan yang tidak rata atau memiliki permukaan yang rusak, seperti bekas aspal yang terkelupas atau retakan, dapat mempersulit kendaraan untuk menyalurkan air, memperbesar risiko aquaplaning.