BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dipacu lebih responsif dalam kinerja dan layanan.

Termasuk untuk melakukan inovasi seperti halnya yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) OKU.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Panjang Kabupaten Ogan Komering Ulu: Dari Zaman Kolonial hingga Otonomi Daerah

BACA JUGA:KPU Kabupaten Ogan Komering Ulu Tetapkan Daftar Pemilih Sementara

Diskominfo OKU melakukan terobosan dengan melaunching aplikasi untuk integrasi data yang dinamakan “oku cinde”.

Merealisasikan langkah tersebut, Diskominfo OKU melakukan kerjasama dengan sejumlah OPD. Penjabat Bupati OKU M Iqbal Alisyahbana menyampaikan apresiasi terhadap inovasi tersebut.

“Integrasi data ini sangat banyak manfaat,” kata pria yang juga menjabat Kalaksa BPBD Sumsel tersebut, Jumat (20/9).

Apalagi pada era digital saat ini. Karena data yang ada tersebut, bisa menjadi acuan. Baik bagi pemerintah daerah, termasuk untuk masyarakat termasuk pelaku usaha.

Seperti jika ada masyarakat yang memerlukan bantuan, jika ada data yang diperlukan maka bisa akurat. Penting juga data itu sama antar instansi. Termasuk misalnya jika diperlukan data untuk harga satuan sembako bisa cepat diketahui.

Seperti jika masyarakat akan pergi ke pasar mereka dapat melihat dulu harga sembako pada hari tersebut. Termasuk bagi para pegawai yang membutuhkan data. Khususnya untuk kemajuan Pemerintah Kabupaten OKU itu sendiri.

Juga sebagai wujud dari smart city. Yakni data yang bisa diakses dengan mudah secara digital. Diharapkan akan ada inovasi lain yang bisa diwujudkan.

Sementara Kadis Kominfo OKU Priyatno Darmadi menyampaikan untuk realisasi integrasi data tersebut, memerlukan kerjasama dengan instansi terkait.

“Integrasi data ini merupakan program jangka pendek pada 2024,” ujarnya. Seperti data kepegawaian dilakukan kerjasama dengan BKN.

BACA JUGA:Makna Bumi Sebimbing Sekundang, Slogan Kabupaten Ogan Komering Ulu