DBL Wadah Menyalurkan Bakat Siswa
KOMPAK : Tim basket SMA Kusuma Bangsa memperkuat rasa kebersamaan dan cinta terhadap sekolah dalam mengikuti DBL 2024. FOTO: KRIS/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tim DBL kembali menyambangi SMA Kusuma Bangsa (Kumbang), kemarin (7/8). Sekolah terletak di Jalan Residen Abdul Rozak, ini sendiri merupakan salah satu SMA favorit di kota Palembang.
Kepala sekolah SMA Kusuma Bangsa, Hanny Octavia MPd, menegaskan pentingnya ajang DBL bagi perkembangan siswa.
BACA JUGA:Semangat Roadshow Menuju Honda DBL dengan Kopi Good Day 2024 South Sumatera
BACA JUGA:Beasiswa Pemain DBL Berprestasi
Hanny Octavia menjelaskan kompetisi bergengsi ini memang dinanti-nantikan oleh para siswa karena selalu dipenuhi kemeriahan dan keceriaan yang menyegarkan.
"Kami merasakan manfaat besar dari DBL sebagai wadah untuk menyalurkan bakat dan kemampuan siswa, bukan hanya dalam bidang akademik di sekolah.
Siswa yang memiliki potensi di bidang olahraga dan seni dapat menyalurkannya di sini," ujarnya dengan penuh antusias.
Ajang ini juga dinilai mampu memperkuat rasa kebersamaan dan cinta terhadap sekolah. Partisipasi sebagai suporter tidak hanya menggalang semangat tetapi juga memotivasi serta meningkatkan kekompakan antar siswa.
"Pengalaman hidup yang berharga ini juga memperluas pergaulan mereka. Saat bertanding, mereka dapat berinteraksi dengan teman-teman dari sekolah lain," tambah Hanny.
Tidak hanya soal kebersamaan dan interaksi, DBL juga memberikan kesempatan besar untuk menorehkan prestasi.
"Harapannya tentu bisa menjadi juara. Kita mendukung siswa meraih juara DBL 2024. Selama masih muda, mereka bisa meraih banyak prestasi," ujar Hanny.
Ia menegaskan kemenangan dalam ajang seperti DBL tidak hanya membawa kebanggaan bagi siswa dan timnya, tetapi juga bagi sekolah.
"Kalau siswa berprestasi, kami akan memberikan apresiasi. Tidak hanya untuk DBL, tetapi untuk setiap kompetisi. Kami memberikan hadiah," jelasnya.
Proses seleksi untuk ajang DBL di SMA Kusuma Bangsa cukup ketat karena banyaknya peminat dan terbatasnya jumlah pemain yang bisa masuk dalam satu tim, yaitu hanya 10-12 orang.