Terjun Lima Anak, Muncul Empat. Bendungan Watervank di Lubuklinggau Kembali Telan Korban
TENGGELAM: Tim SAR lakukan pencarian remaja tenggelam di Bendungan Watervang, kemarin (28/7).-foto: ist-
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Bendungan Watervank di Kota Lubuklinggau kembali menelan korban. Rohit Astrat (15), tenggelam di sana saat berenang bersama empat rekannya. Kejadian itu, Minggu (28/7) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sore kemarin, korban main bersama empat temannya di sekitar bendungan peninggalan Belanda tersebut. Kelima remaja itu lalu sepakat mandi dan berenang di sana. Dengan penuh keceriaan, mereka berlima pun meloncat dari atas jembatan bendungan ke aliran Sungai Kelingi di bawah jembatan itu.
Mereka meloncat dari ketinggian sekitar 15 meter. Naas, dari lima orang yang meloncat, hanya empat yang muncul ke permukaan. Keempat teman korban pun panik saat Rohit tak kunjung muncul ke atas air.
Informasi adanya remaja tenggelam itu pun dilaporkan kepada pihak kepolisian. Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana menugaskan jajaannya ke lokasi setelah mendapat informasi itu.
BACA JUGA:Tragedi di Sungai Macak, Pemuda Tenggelam dalam Pencarian Ikan
BACA JUGA:Remaja Tenggelam di Sungai Musi, Tim Gabungan Lakukan Pencarian
Pihaknya berkoordinasi dengan Basarnas Kota Lubuklinggau. "Saya beserta kapolsek langsung menuju ke TKP. Karena lokasinya berada di sungai sehingga kami langsung koordinasi dengan pihak Basarnas untuk melakukan evakuasi," jelasnya.
Tim dari Basarnas Kota Lubuklinggau hingga pukul 18.00 WIIB melakukan pencarian. Tapi korban belum ditemukan. Pencarian itu dilakukan menggunakan perahu karet dengan dua metode. Pertama metode putaran dan kedua metode penyisiran. Warga ramai menyaksikan upacara pencarian itu.
Di bendungan Watervank ini memang sudah pernah terjadi kasus serupa. Sebelumnya, pada 22 April 2024, seorang remaja juga tenggelam di tempat itu. Korban, Rama Septiano (16), warga Jalan Cereme Dalam, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1. Dia tenggelam saat berenang bersama rekan rekannya sesama santri Pondok Pesantren Mafaza Lubuklinggau.