SUMATERAEKSPRES.ID - Pakar politik Sumsel, Dr Ardian Saptawan menganalisa kemungkinan besar ada tiga kandidat yang akan bertarung pada Ppilkada 27 November mendatang. "Melihat peta politik saat ini, kemungkinan tiga pasang calon yang akan bertarung," katanya, tadi malam.

Menurut dia, ada dua strategi yang mungkin akan dilakukan para kandidat. Pertama, merebut kursi yang sesuai dengan kebutuhan syarat mendaftar ke KPU. Kedua, membeli kursi untuk menghadang lawan. 

"Jadi mereka membeli tidak berdasarkan kebutuhan mereka sebagai syarat untuk maju. Walau sudah cukup, mereka mengambil kursi atau partai yang lain untuk menghadang. Membuat orang atau pasangan lain tidak terpenuhi syarat untuk maju,” bebernya. 

Dengan cara kedua ini, lawan semakin sedikit. "Biasanya ini dilakukan oleh penantang. Tapi bisa juga dijadikan pertimbangan. Beda dengan petahana, semakin banyak lawan peluang menang semakin besar," ungkapnya.

BACA JUGA:Pengamat Politik Ini Sebut Lubuklinggau Butuh Figur Pemimpin Berpengalaman, Siapa Saja yang Berpotensi?

BACA JUGA:Bakal Calon Bupati Banyuasin H Askolani SH MH Dapatkan Restu Dua Tokoh Politik Nasional

Mengapa demikian? Karena petahana sudah memiliki basis suara. Sedangkan basis yang tidak tertangkap oleh petahana bisa diperebutkan oleh penantang. 

Yang juga harus diwaspadai adalah parpol. Karena parpol itu idealnya harus memiliki ideologi.  Kalau parpol sudah jadi komoditas ekonomi atau mesin uang, maka bangsa ini akan terjual. "Apalagi mereka sudah banyak keluar duit. Paling tidak mereka berpikir bagaimana cara mengembalikan duitnya keluar. Bisa juga mereka dijanjikan kekuasaan," jelas Ardian.

Dia mencontohkan beberapa BUMN kini sudah dikuasai oleh orang partai. "Jadi, politik sudah mengarah pada komoditas ekonomi. Dan ini bisa berbahaya," tukasnya. (*)