https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Reklamasi Lahan Tambang 2.222 Hektar, Raih Award Penurunan Emisi Korporasi Terbaik

BIBIT POHON : PTBA menyiapkan bibit pohon untuk reklamasi pada lahan eks tambang dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS).- Foto : IST-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses meraih 2 penghargaan Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Terbaik 2024 kategori Green Elite dan kategori Platinum Plus, versi InvestorTrust.

"Perusahaan yang bisa menurunkan emisi karbon patut diberikan apresiasi karena sudah berkontribusi menyelamatkan bumi. Penurunan emisi akan berdampak positif terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi berkualitas," kata CEO Investortrust, Primus Dorimulu.

Keberhasilan PTBA dalam ajang ini tak lepas dari strategi perusahaan menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. PTBA telah menerapkan praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi.

“Hingga Maret 2024, tercatat total area reklamasi PTBA sudah mencapai 2.222,08 hektar (ha). Sedangkan total areal rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) per Maret 2024 sebesar 5.199,18 ha,” ungkap Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra.

BACA JUGA:PTBA Bantu Korban Banjir Ulak Pandan

BACA JUGA:PTBA Bangun Masa Depan Lewat Pendidikan, Kucurkan Beasiswa Untuk Siswa Prasejahtera

Tak hanya revegetasi lahan, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi. Dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.

Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA, di antaranya ekskavator listrik berjenis Shovel PC-3000, dump truck sekelas 100 ton hybrid (diesel dan listrik), dan pompa tambang berbasis listrik. PTBA juga telah mengoperasikan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim.

Perusahaan pun menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

“Program-program dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA hingga tahun 2060 yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal,” pungkasnya. (fad) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan