Ratusan Warga Demo Bawa Elektronik Rusak, Dampak Byar Pet PLN

DEMO: Warga dari Kecamatan Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, dan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor ULP PLN Baturaja, kemarin (18/4).-foto : berry/sumeks-

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan warga yang berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor ULP PLN Baturaja. Ada dari Kecamatan Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, dan Sinar Peninjauan. 

Demo dilakukan warga buntut seringnya listrik padam alias byar pet, hingga menyebabkan banyak elektronik warga mengalami kerusakan. Dengan membawa 1 mobil dumptruck dan ratusan sepeda motor warga mendatangi kantor PLN yang berlokasi di depan Taman Kota Baturaja, Kamis (18/4). 

Mobil dumptruck ini sendiri memuat barang elektronik warga yang rusak, seperti kipas angin, kulkas, AC dan lainnya. Berbagai poster bernada kekecewaan dan kecaman terhadap layanan PLN Baturaja dibawa pengunjuk rasa. 

Mereka bahkan sengaja membawa trofi juara listrik padam. Ini ditujukan untuk manajemen PLN Baturaja yang sering terjadi pemadaman listrik di wilayah mereka. Aksi pengunjuk rasa dibawa pengamanan dari puluhan anggota Polres OKU. 

BACA JUGA:PLN Bagikan Tips Listrik Rumah Aman, Berikut Langkahnya

BACA JUGA:Ikatan Kerja dan Beasiswa, Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tutup 29 April, Ini Syaratnya!

Ahmad Mubasyir salah satu pendemo menyampaikan, kekecewaan warga khususnya pelanggan dengan buruknya pelayanan PLN Baturaja. "Sengaja kami berpakaian hitam sebagai bentuk berduka cita karena listrik yang sering padam," katanya lantang.

Terlebih sebutnya, satu hal aneh, sebagai satu satunya operator yang mengelola listrik dan tidak ada saingan, PLN menyebut dalam operasional mengaku rugi. Sementara masyarakat yang terus membayar tagihan tiap bulan mendapat pelayanan buruk dengan listrik yang sering padam.

Martinawati yang juga koordinator Badan Kerjasama Antar Desa Tiga Kecamatan dalam aksinya menyampaikan 5 poin tuntutan warga. Seperti ganti rugi atau kompensasi atas kerugian pelanggan PLN. Lakukan pemasangan tiang listrik yang dibutuhkan pada 3 wilayah kecamatan tersebut. 

Lalu menuntut pergantian sarana dan prasarana PLN yang sudah tidak layak, menuntut penyaluran arus listrik yang stabil dan aman untuk semua masyarakat. Serta poin terakhir meminta manajemen PLN untuk mencopot manager PLN ULP Baturaja. 

BACA JUGA:PENGUMUMAN: Pendaftaran IT PLN Segera Tutup! Ayo Bergegas dan Bergabung Bersama BUMN Lewat Ikatan Kerja

BACA JUGA:10 Program Studi Incaran PT PLN, Banyak Lulusannya Dapat Gaji Tinggi di BUMN Tersebut

Kepada peserta aksi, Manager PLN ULP Baturaja Iswandi yang disampaikan bagian jaringan PLN Lahat menyampaikan permohonan maaf atas layanan PLN yang dinilai belum maksimal. 

Sebagai langkah kedepan, sebutnya, PLN akan berupaya membersihkan tanam tumbuh yang ada dekat jaringan. Mengganti kabel terbuka dengan kabel bungkus. Diharapkan pada tahun ini bisa terealisasi. Serta upaya mengalokasikan trafo dan tambah tiang untuk kestabilan listrik. Manajemen PLN juga meminta pelanggan membantu survei di titik yang listrik tidak stabil untuk proses pergantian material. (bis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan