Siapkan Uang Kartal Rp5,4 Triliun, Layani Penukaran di Halaman BI Sumsel 3-4 April, Cegah Peredaran Upal
PENUKARAN UANG: BI Sumsel buka layanan penukaran uang bekerja sama dengan 9 bank lain selama dua hari, 3-4 April.-Foto: Ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia(BI) Sumsel melayani penukaran uang yang dipusatkan di halaman kantor BI. Berlangsung 3-4 April. Ada 9 bank yang ikut menyukseskan kegiatan ini. Yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, Bank Sumsel Babel, Bank Maspion, Bank Niaga, dan Maybank.
Antisiasme masyarakat menukarkan uang cukup tinggi. Fitri, warga Jl POM XI, mengaku dirinya sengaja melakukan penukaran di BI untuk dibagikan kepada keluarga yang datang dan silaturahmi saat lebaran. "Buat keluarga, biar seru dan semangat ," katanya, kemarin (3/4).
Menurut Fitri, proses penukaran uang tidak lama. Dia sebelumnya sudah daftar pagi melalui aplikasi Pintar. “Datang ke BI, menunggu panggilan kemudian langsung diarahkan petugas untuk melakukan penukaran," jelas dia.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Ricky P Gozali mengatakan, adanya layanan penukaran uang ini untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang. "Ini juga merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dalam memberikan layanan khas prima agar masyarakat semakin mudah untuk memperoleh uang rupiah layak edar dalam jumlah dan cukup dan pecahan yang sesuai," ungkapnya.
BACA JUGA:Prediksi Permintaan Uang Kartal Rp3,8 T
BACA JUGA:Permintaan Uang Kartal Rp3,8 Triliun
Kegiatan ini juga salah satu bentuk sinergi yang dilakukan Bank Indonesia dengan perbankan di Sumsel. “Jadi kita lakukan penukaran umum kepada masyarakat yang sudah mendaftar sebelumnya agar tidak antri ,” ujar Ricky.
Secara total, Bank Indonesia menyediakan Rp5,4 triliun, naik 12 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp4,7 triliun. Bank Indonesia memprediksi kebutuhan uang kartal ini lebih tinggi tahun ini.
Agar proses penukaran nyaman, Bank Indonesia menyiapkan aplikasi yang bisa diakses dan digunakan mayarakat. "Kita juga sudah melakukan pemahaman kepada masyarakat,” ujar dia. Penukaran uang kartal secara resmi ini menurut Ricky adalah upaya Bank Indonesia mencegah sekaligus menjaring uang palsu (upal) yang beredar.
Ricky mengatakan, jika masyarakat melakukan penukaran yang di pinggir jalan atau secara tidak resmi, tentu ada biaya lebih. Misal, menukar Rp100 ribu, maka dapatnya tidak Rp100 ribu, karena ada potongan.
BACA JUGA:5 Tips Agar THR Tidak Terbuang Percuma, Ayo Manfaatkan dengan Bijak
“Kedua, kita tidak meyakini kalau uang itu asli. Oleh sebab itu kita adakan layanan penukaran uang seperti ini agar masyarakat itu terhindar dari uang palsu. “Sejauh ini memang ada laporan uang palsu. Tapi kita harapkan ini tidak menjadi momok bagi masyarakat,” bebernya.
Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara tidak berlebihan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti lebaran Idulfitri ini.