Tak Beli Beras Sepanjang Tahun, Manfaatkan Sawah Tadah Hujan
LAKUKAN PEMANENAN: Tobi, warga Dusun Kumpul Sari, Kelurahan Pasar Martapura Kecamatan Martapura, OKU Timur, saat menjemur gabah kering. -Kholid-
MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID – Lahan sawah yang dimilikinya tak terlalu luas. Hanya seperempat hectare.
Tetapi karena rajin memanfaatkan lahan walaupun tak luas membuat Tobi, warga Dusun Kumpul Sari, Kelurahan Pasar Martapura Kecamatan Martapura, OKU Timur bisa menikmati hasilnya.
Dari pemanfaatan lahan tersebut, Tobi tak lagi membei beras sepanjang tahun. Kini Tobi baru saja selesai panen. Padi yang panen ini itu musim tanam periode Januari-Maret.
BACA JUGA:470 Ribu Hektare Belum Tergarap, Mentan Dorong Optimasi Lahan Sawah
BACA JUGA:Masih Banyak Potensi Lahan Sawah
“Alhamdulillah panen padi kali ini hasilnya lumayan memuaskan. Dari lahan sekitar seperempat hectare kita bisa mendapatkan 20 karung gabah kering,” katanya.
Dari 20 karung gabah kering ini, lanjutnya, jika sudah menjadi beras hasilny sebanyak 500 kg atau 5 kwintal. “Hasil ini cukup dikonsumsi untuk keluarga, anak-anak dan cucu.
Jadi kami sekarang tak lagi membeli beras untuk keluarga. Karena kita hasilkan dari lahan sendiri,’’ ujarnya.
Dikatakan, setelah panen, lahan tersebut akan diistirahatkan sekitat dua minggu. ‘’Setelah itu, kita kembali lakukan penanaman dan turun ke sawah lagi untuk periode tanam April-Juni,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Tanami Kacang Tanah di Lahan Sawah
BACA JUGA:Kelola 100 Hektare Lahan Sawah
Lalu, setelah Juni nanti panen, maka lahan akan diistirahatkan selama 6 bulan. ‘’Karena memang sudah masuk musim kemarau, jadi kita istirahatkan lahan,’’ katanya.
Dijelaskannya, sawah yang dimilikinya merupakan sawah tadah hujan. Sawah yang mengandalkan air hujan. ‘’Jadi musim kemarau kita tidak turun ke sawah.
Dua kali tanam ini cukup untuk sepanjang tahun, kita tidak beli beras lagi. Itulah untuk kalau punya sawah walaupun sedikit. Asal mau nanam,” pungkasnya. (lid)