https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sudah Sangat Meresahkan, Kapolda: Miris Libatkan Pelajar SMP-SMA

Irjen Pol A Rachmad Wibowo-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, mengungkapkan, ada beberapa poin dalam pelaksanaan operasi terpadu kali ini. Meliputi aksi tawuran, balap liar, premanisme hingga kepemilikan senjata tajam, senpi dan narkoba. Razia melibatkan 200 personel Ditlantas Polda Sumsel dan sebanyak 502 personel gabungan dari Polda, Polrestabes, TNI, Satpol PP, dan Dishub.

"Kami melihat aksi tawuran belakangan ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Terus saja terjadi dan tidak sedikit korbannya meninggal dunia. Yang lebih miris lagi, tawuran ini melibatkan para pelajar SMP-SMA,” bebernya. Dengan razia terpadu, harapannya bisa menekan sekaligus meminimalisir aksi tawuran tersebut. Termasuk mencegah dan menekan tindak kejahatan jalanan seperti curat, curas, dan curanmor (3C). 

Aksi tawuran khususnya belakangan ini memang bak virus. Ditindak, malah makin sering terjadi. Bak sengaja menantang petugas. Tidak hanya di Palembang, tapi terjadi juga di beberapa daerah. Seperti Prabumulih, Lahat dan lainnya.

Melibatkan kelompok remaja, pemuda hingga warga. Bersenjata bambu, kayu hingga parang dan celurit. Tak lagi takut kebilangan nyawa. Maraknya aksi tawuran telah membuat cemas warga, karena takut jadi korban salah sasaran. Keluhan pun bermunculan. 

BACA JUGA:Gerah dengan Maraknya Tawuran, Balap Liar dan Tindak Kejahatan di Bulan Ramadhan, Ini Instruksi Tegas Kapolda

BACA JUGA:Awas, Jangan Coba-CobaTawuran Lagi, Brimob Polda Sumsel Sudah Turun Tangan, Nih Buktinya!

Seperti saat aksi sekelompok remaja yang diduga tawuran di kawasan Darmapala, Bukit Besar, Kamis malam (14/1). Juga keluhan warga soal tawuran di kawasan TPKS Gandus. “Semalam di taman purbakala jgo min budak tauran. Bawak pedang galo,” cuitan salah satu akun netizen.

Lalu, aksi tawuran yang terjadi di Jl Merdeka, tepat depan Kantor Wali Kota Palembang. Tawuran terjadi Selasa (12/3) subuh antara dua kelompok remaja. Penyebabnya hanya karena selisih paham dan saling ejek di media sosial (medsos).

Di Prabumulih, tak kurang sudah 3 kali kejadian tawuran telah terjadi selama bulan suci Ramadan ini. Teranyar, tawuran para bocil di Nasional, Kawasan Pasar, Prabumulih yang terjadi pada Kamis (14/3) malam.

Polres Lahat melakukan monitoring dan antisipasi perang maupun tawuran sarung. Tim terbagi menjadi dua, menyisir kawasan Simpang Kodim Lama dan Simpang Gang Pagung, Jl Letnan Marzuki, Kelurahan Talang Jawa, Kabupaten Lahat. (kms/afi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan