2,3 Juta UMKM, 800 Ribu Terdaftar, Digitalisasi Solusi Atasi Masalah Klasik UMKM
PELATIHAN : Narasumber Pelatihan UMKM Gernas BBI-BBWI menyampaikan materi mengenai pentingnya digitalisasi bagi pelaku UMKM supaya bisa berkembang pesat dan maju, kemarin. -Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumsel mencatat Provinsi Sumsel memiliki jumlah pelaku UMKM yang sangat besar. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumsel, Ir Amiruddin MSi mengatakan berdasarkan data per kabupaten/kota Sumsel ada 2,3 juta pelaku UMKM di Sumsel.
"Tapi tak semuanya terdaftar di kita. Yang terdaftar by name by address baru sebanyak 800 ribu pelaku UMKM," sampainya usai pembukaan pelatihan UMKM Gernas BBI-BBWI di Ballroom Sriwijaya Kanreg OJK Sumsel, Kamis (7/3).
Amiruddin menyebut dari jumlah pelaku UMKM yang ada, jenis usahanya cukup beragam. "Produk yang dihasilkan pelaku UMKM seperti kuliner, fashion, kriya, dan lainnya," jelasnya. Selain itu, tantangan UMKM Sumsel umumnya ada 3, yaitu SDM, permodalan, dan pemasaran.
"Sekarang kita masuk era digitalisasi, maka fokus kita meningkatkan inklusi terkait digitalisasi. Dengan digitalisasi, masalah klasik pelaku UMKM bisa teratasi," bebernya. Karenanya lewat pelatihan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI) bagi pelaku UMKM memang sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kapasitas UMKM. "Kita memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan oleh OJK Sumsel tahun 2024 ini," ujarnya.
BACA JUGA:Ayo Simak, Fitur Garansi Bebas Pengembalian Shopee Bikin UMKM Untung Atau Rugi? Ini Kata Pengamat
BACA JUGA:Pemberdayaan BSB Dorong Kapasitas UMKM
Kegiatan ini merupakan implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
UMKM terdaftar yang ikut 1.400, dimana artinya setiap kabupaten/kota harus daftar karena ini menonjolkan Sumsel punya produk UMKM yang unik dan unggul. "Pelatihan ini berlangsung selama 8 sesi sampai 7 Mei 2024. Ada juga kurasi produk UMKM se-Sumsel dan nanti puncaknya kita pilih 50 produk unggulan Sumsel untuk dilombakan lagi ke tingkat nasional," ujarnya.
Kepala OJK Kanreg VII Sumsel, Iwan M Ridwan mengatakan kick-off Gernas BBI-BBWI Sumsel 2024 sebenarnya sudah dilakukan pada 26 Februari 2024 oleh Pj Gubernur Sumsel. "Sebenarnya kegiatan ini bukan hanya berlangsung di Sumsel, tetapi juga di 22 daerah. Nanti UMKM dari 22 daerah ini dilombakan dan ada juaranya 1, 2, 3," katanya.
Tujuan Gernas BBI-BBWI untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM, hingga menstimulus mereka melalui pelatihan. Ini sebagai upaya nyata yang fokus pada onboarding dan digitalisasi dimana ada 8 materi yang akan diberikan oleh para narasumber. Digitalisasi bukan lagi pilihan tapi sudah keharusan guna menghadapi tantangan zaman. Apalagi pasca pandemi Covid, UMKM harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Harapannya dengan tagline UMKM Juara Sumsel, tak hanya siap menghadapi tantangan tetapi juga memanfaatkan peluang yang ada dan menghasilkan produk yang unggul," tukasnya.
BACA JUGA:KUR Tingkatkan Kapasitas UMKM, Pemprov Dorong Penyaluran KUR Klaster
BACA JUGA:Digitalisasi Jadi Kunci Kesuksesan UMKM Bank Sumsel Babel
Deputi Direktur Pengawasan Inklusi Keuangan OJK RI, Ariengwang Gusta GR menyampaikan untuk mencapai produk yang membanggakan perlu ada peningkatan kualitas dan inovasi. Makanya digelar pelatihan untuk pelaku UMKM/IKM ini. "Total ada 8 kali pelatihan. Di awal ini ada onboarding dan foto guna meningkatkan kualitas produk/usaha mereka," sampainya.