Jembatan Gantung Rusak Akan Diperbaiki
RUSAK: Tim saat mengecek langsung ke lapangan terkait jembatan gantung yang rusak di Desa Karang Agung, Baturaja Barat, OKU.-foto : berry/sumeks-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Jembatan gantung yang mengalami kerusakan di Desa Karang Agung, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mulai diperbaiki. Pihak Dinas PU PR Kabupaten OKU kini tengah melakukan perbaikan supaya jembatan bisa layak dilalui. Sebelumnya, jembatan gantung rusak dan terbalik, setelah diterjang batang kayu yang terseret arus Sungai Ogan yang meluap.
Camat Baturaja Barat Yan Kurniawan yang dikonfirmasi membenarkan kalau jembatan gantung tersebut akan diperbaiki. "Betul informasi dari pihak desa, Jembatan Gantung yang rusak mulai diperbaiki," ujarnya, dikonfirmasi Rabu (28/2). Diharapkan setelah bisa diperbaiki, akses jembatan segera bisa dipergunakan masyarakat yang akan keseberang sungai dan sebaliknya.
Koordinator Dalops BPBD OKU Gunalfi, mengatakan, selain ada wacana untuk membangun jembatan permanen di daerah tersebut. Untuk sementara, dilakukan perbaikan Jembatan Gantung yang rusak lebih dulu. "Karena kalau dibangun jembatan permanen, akan butuh biaya cukup besar dan waktunya cukup lama," ujarnya.
Sementara akses jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk bisa melintas ke seberang. Perbaikan jembatan gantung disebutnya dilakukan pihak Dinas PU PR. Sebelumnya juga sudah dilakukan survei pihak terkait ke lokasi untuk melihat kondisi di lapangan. Termasuk kemungkinan wacana membangun jembatan permanen ke depan.
BACA JUGA:Jembatan Penghubung Terendam Banjir, Jalur PALI - Mura
BACA JUGA:Jembatan Selangis Diperbaiki Tahun Ini, Bersamaan Jalan Gumay Ulu
Sebelumnya pada Jumat siang (16/2) Jembatan gantung di Desa Karang Agung rusak. Badan jembatan gantung yang terbuat dari pelat besi dihantam bayang kayu yang terseret arus Sungai Ogan yang meluap. Sehingga menyebabkan tali seling baja kendor.
Kades Karang Agung Muhammad Subri berharap jembatan gantung bisa diperbaiki. "Ini jadi akses utama warga untuk ke kebun di seberang," ujarnya.
Disamping ada perkebunan warga, diseberang sungai juga ada tinggal warga RT 1 sebanyak sekitar 30 KK. Warga dari seberang membawa hasil bumi melalui jembatan gantung tersebut. (bis/lia)