Emas Budi
Pengusaha Budi Said ditahan karena rekayasa kasus kekurangan pembelian 1,1 ton emas dari PT Antam-foto: disway.id-
RASANYA tidak ada yang tidak tahu prinsip ini: too good to be true. Pun Budi Said –mestinya. Bagaimana tidak too good: beli emas dapat diskon 15 persen. Mana ada. Pun di zaman Nabi Sulaiman.
Kenapa Budi tidak curiga bahwa itu too good to be true. Satu-satunya alasan memberi diskon besar adalah: si penjual lagi B.U. Seandainya pun begitu si pembeli harus tahu detail: mengapa si penjual lagi butuh uang. Ada apa.
Terlilit rentenir? Diancam? Harus tutup lubang? Katakanlah Eksi Anggraini yang berhasil merayu Budi Said dengan potongan tidak masuk akal itu.
Budi Said sudah benar: ia tidak percaya Eksi begitu saja. Ia datang sendiri ke Pulo Gadung. Di sana Budi bertemu pejabat PT Antam. Transaksi pun dilakukan di sana. Bayar langsung ke rekening PT Antam.
BACA JUGA:Rasional Khalwat
BACA JUGA:Penduduk Turun
Status Eksi hanya menemani. Menyaksikan. Lalu Eksi dapat komisi. Memang, seperti dituturkan Eksi, ada bocoran dari ordal PT Antam: bahwa perusahaan itu lagi B.U.
Perusahaan lagi memerlukan uang masuk dalam jumlah besar. Alasannya –seperti dikatakan Eksi–: untuk keperluan tutup tahun. Tutup buku.
Lubang-lubang pembukuan harus ditutup. Lubang itu menganga akibat kasus korupsi di PT Antam sebelumnya.
Lubang itu, kata bocoran yang diterima Eksi dari ordal, sudah ditutup sementara.
Yakni pakai dana pinjaman modal kerja dari bank. Tapi MK itu jatuh tempo. Harus diselesaikan akhir tahun. Berarti harus ada uang kontan yang masuk.
BACA JUGA:Psyche Stress
BACA JUGA:Terowongan Hasidic
Cara tercepat adalah memberikan iming-iming potongan harga yang fantastis. Maka Budi pun membeli emas Antam sampai hitungan ton.
Jelas Budi sendiri mendengar semua itu dari ordal. Bukan hanya dari Eksi. Kalau hanya dari Eksi pasti Budi tidak percaya. Ia bukan pengusaha biasa.