Mantan Sopir Angkot asal Indonesia Jadi Orang Terkaya di Asia Tenggara, Yuk, Kepoin Sosok dan Kekayaannya!
Mantan sopir angkot asal Indonesia jadi orang terkaya di Asia Tenggara. Foto: forbes/ig/net--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Belum lama ini, Forbes merilis data terkini mengenai elite kekayaan global, termasuk orang-orang terkaya di Asia Tenggara yang ternyata dari Indonesia.
Nah, Forbes menyebur, ada 7 dari 10 orang terkaya di dunia mengalami kenaikan signifikan dalam kekayaan bersih mereka selama bulan Desember 2023.
Berdasarkan informasi dari Forbes Real Time Billionaires, kekayaan gabungan mereka melesat sebesar USD30 miliar dalam satu bulan.
Ini mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dibandingkan dengan kenaikan pada November 2023.
BACA JUGA:Gantikan Petrus Golose, Jokowi Tunjuk Salah Satu Polisi Terkaya Jadi Kepala BNN. Ini Profilnya
BACA JUGA:Jessica Masuk 30 Atlet Terkaya Usia di bawah 30 Tahun versi Majalah Forbes
Kekayaan keseluruhan 10 orang terkaya di dunia mencapai puncak USD1,47 triliun, mayoritas diantaranya berasal dari nilai saham perusahaan yang mereka dirikan.
Tetap memegang posisinya sebagai orang terkaya di dunia hingga Januari 2024, Elon Musk menonjol dengan kekayaan mencapai USD251 miliar atau setara dengan Rp3.876 triliun.
Pencipta Tesla, perusahaan mobil listrik paling terkemuka, Musk juga memiliki investasi di SpaceX dan X, perusahaan media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Melirik ke Asia Tenggara pada awal 2024, daftar 10 orang terkaya di kawasan ini menampilkan Penilik Barito dari Indonesia sebagai yang terkaya, dengan kekayaan mencapai angka yang mengesankan.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng! Inilah 5 Wanita Terkaya di Dunia 2023. Hartanya Ada yang Capai Rp1.462 Triliun
BACA JUGA:Mengupas Cerita 8 Orang Terkaya di Dunia Menurut Forbes
Ya, Prajogo Pangestu sekali lagi berhasil meraih predikat orang terkaya di Indonesia, menurut peringkat terbaru Forbes untuk awal tahun 2024.
Kekayaann pria yang dulu menjadi sopir amgkot naik sebesar 0,27%, mencapai angka mencengangkan USD 55,6 miliar atau sekitar IDR 863,3 triliun.