https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Gunakan Medsos, Lakukan Door to Door

logo pemilu. Foto : net--

MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Pola Kampanye saat ini mulai bergeser menggunakan media sosial (medsos) karena dinilai lebih efektif dan ekonomis. Selain itu, menggunakan medsos bisa menghemat dana bagi para calon legislatif (caleg) dalam melakukan kampanye.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muara Enim, Romeo Dony mengatakan model kampanye dalam Pemilu 2024 ini berbeda jika dibandingan masa sebelumnya. "Kalau sebelumnya dapat kita lihat dan rasakan sendiri kampanye banyak mengumpulkan masyarakat di suatu tempat dan ada acara hiburannya," ujarnya.

Sekarang, lanjutnya, para caleg lebih kepada sosialisasi melalui media sosial karena dinilai lebih ekonomis dan efektif. "Selain itu, caleg kampanye door to door sehingga bisa bertemu langsung dengan masyarakat yang berkemungkinan akan memilihnya," tuturnya. 

Hal tersebut, lanjutnya, karena peralihan zaman yang berubah ke arah digital. Saat ini sebagian besar masyarakat menggunakan android atau handphone canggih. "Jadi merupakan hal yang wajar, kita tidak tahu kedepan bagaimana lagi polanya yang pasti sekarang pola itu lebih ekonomis sehingga bisa menghemat pengeluaran," bebernya. 

BACA JUGA:Kumpulkan Warga di Muratara, Hj Rita Suryani Kampanye dan Berikan Pesan Ini

BACA JUGA:WOW! Dana Kampanye Prabowo-Gibran Rp31 M, Lampaui AMIN dan Ganjar-Mahfud. Berikut Sumbernya

Mengenai money politics, menurutnya itu merupakan hal yang ada dan tiada. Dikatakan tiada namun juga ada dan itu tidak bisa dipungkiri. "Hal itu dapat terjadi mungkin karena pendidikan politik yang masih kurang dan sifat konsumtif yang ada di masyarakat," terangnya. 

Ada masyarakat mungkin menganggap yang memberi itulah yang dipilih, padahal belum tentu itu baik. Hal itu  terjadi mungkin juga karena merasa kecewa dengan yang sebelumnya sehingga beranggapan daripada tak dapat apa apa mending diterima. "Jadi sebenarnya money politics itu bisa saja terjadi yang asalnya dari masyarakat itu sendiri," tuturnya. 

Dikatakan, money politics itu seperti ada namun juga tiada dan sebaliknya. Dirinya tidak bisa memastikan itu namun tentu harus ada pengawasan dan juga kesadaran politik dari masyarakat. "Tapi kita semua berharap Pemilu 2024 ini bebas dari money politics," pungkasnya. (Way)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan