Perahu Ketek Disapu Ombak, Bayi Meninggal Dunia Lepas dari Dekapan . Ayahnya Masih Hilang
--
BANYUASIN - Cuaca buruk membuat perahu ketek berpenumpang 6 orang, terbalik disapu ombak tinggi. Bayi berusia 8 bulan, Pani, meninggal dunia setelah terlepas dari dekapan ayahnya, Wahali (44).
Sementara ayahnya masih hilang tenggelam terseret arus. "Belum ketemu. Masih pencarian,” kata Kasat Polairud Polres Banyuasin Iptu Disa Javier Suwarta Putra STrk, dikonfirmasi Minggu malam, 17 Desember 2023.
Kecelakaan laut itu terjadi di perairan Sungai Musi. Perbatasan Upang Mulya-Upang Marga, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Sabtu, 16 Desember 2023, sekitar pukul 14.30.
BACA JUGA:Detik-Detik Perahu Ketek Berpenumpang 6 Oramg Diterjang Ombak, Begini Nasib Mereka!?
BACA JUGA:Detik-Detik Perahu Ketek Kena Hantam Tug Boat di Banyuasin. Nasib Tiga Penumpang Belum Jelas!
Perahu ketek itu berpenumpang 6 orang. Pani (8 bulan), Wahali (44), Siti (25), Idris (30), Hasanudin (35), dan Pahri (32). “Enam orang itu masih satu keluarga,” terang Camat Makarti Jaya, Subandi, kemarin.
Mereka berangkat dari Parit 7, RT 4, Dusun 1, Desa Upang Mulya, Kecamatan Makarti Jaya. “Hendak ke Desa Sri Mulyo, Kecamatan Air Salek,” jelas Subandi.
Dalam perjalanan, cuaca tidak bersahabat. Ombak tinggi disertai angin kencang. Di perairan Sungai Musi perbatasan Desa Upang Mulya-Upang Marga, Kecamatan Makarti Jaya, musibah itu terjadi.
“Perahu ketek mereka diterjang ombak tinggi, hingga terbalik di tengah sungai," tutur Subandi. Empat orang berhasil menyelamatkan diri, dengan cara berenang dan bertemu ketek nelayan.
Sedangkan bayi Pani, terlepas di bekapan ayahnya, Wahali. Namun tak lama dari itu, Pani berhasil ditemukan meski kondisinya tak bernyawa lagi. “Orang tuanya masih hilang tenggelam, terseret arus,” sambung Subandi.
Subandi sendiri, memantau langsung pencarian. Bersama personel Satpolairud Polres Banyuasin, TNI, BPBD, sserta masyarakat dan nelayan. “Masih belum ketemu, pencarian terkendala cuaca dan kondisi air,” ujarnya.
Sementara untuk jenazah bayi Pani, setelah dibawa ke rumah duka, kemudian langsung dilakukan pemakaman oleh keluarganya. “Kami imbau masyarakat agar dapat berhati hati dan waspada, karena kondisi saat ini kurang mendukung,” imbau Subandi.
BACA JUGA:Temani Kakak Mandi Adiknya yang Tenggelam, Waspada Ini Saat Curah Hujan Tinggi