Siapkan Program RPL Bagi Guru yang Belum S1, 51 Persen Guru PAUD Belum Sarjana

Siapkan Program RPL Bagi Guru yang Belum S1, 51 Persen Guru PAUD Belum Sarjana--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Lebih dari separuh guru pendidikan anak usia dini (PAUD) masih belum memenuhi kualifikasi. Dari 400 ribu guru PAUD di Indonesia, baru 41 persen yang merupakan lulusan S-1. 

Banyaknya guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi ini imbas dari tumbuh suburnya PAUD. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.

Pendirian ini membuat guru yang direkrut banyak yang belum sesuai dengan peraturan yang ada.  ”Kualifikasinya (guru PAUD) itu harus S-1 atau D-4, kompetensinya adalah memiliki sertifikasi pendidik,” ujarnya.

Karena itu, Ditjen GTK melalui Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Masyarakat (PAUD DIKMAS) menyiapkan sejumlah skenario. Tujuannya untuk mempercepat pemenuhan kualifikasi dan kompetensi guru PAUD ini. 

Di antaranya, melalui Program Rekognisi Pendidikan Lampau (RPL). Nantinya, para guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar dalam jangka waktu lama akan diberi kesempatan merekognisi hasil pembelajarannya. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk menuntaskan pendidikan S1-nya. 

Kata Nunuk, Direktorat Guru PAUD melalui Direktorat PPG akan bekerja sama dengan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) untuk mengakui pengalaman mereka sebagai RPL. 

Dengan terpenuhinya kualifikasi ini, maka akan membuka pintu bagi para guru PAUD mendapat sertifikat pendidik. 

Mereka bisa mengikuti tes untuk bisa memenuhih spesifikasi sebagai tenaga pendidik sesuai amanat undang-undang. ”Kalau sudah dapat sertifikat pendidik, mereka dapat tunjangan profesi. Nah dari situ lah kesejahteraan guru PAUD meningkat,” tuturnya. 

Program ini rencananya akan dirilis 2024. Detail mekanismenya akan diatur dalam peraturan baru yang tengah digodok saat ini. Nunuk menegaskan, pendidikan PAUD memiliki peran sangat penting. Sebab, ini jadi awal membangun pondasi untuk mendidik anak-anak yang akan jadi  penerus masa depan bangsa. 

Direktur Guru PAUD dan Dikmas Kemendikbudristek, Santi Ambarrukmi menyampaikan, bukan hanya pengalaman mengajar yang dapat direkognisikan. Nantinya, ada program diklat berjenjang yang bisa diikuti guru PAUD untuk kemudian direkognisikan menjadi capaian SKS bagi mereka saat meneruskan pendidikannya nanti. 

”Diklat berjenjang ini sarana bagi guru-guru yang belum S1. Nanti diklat juga ada tingkatannya. Ada tingkat dasar, lanjut, dan mahir, untuk nantinya bisa di-RPL-kan juga,” pungkasnya. Semua itu cara untuk membantu guru PAUD yang belum S1 dan belum memenuhi kualifikasi untuk dapatkan sertifikasi. (*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan