PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Praktik peredaran narkoba di lorong lorong yang ada di Tangga Buntung yang dikenal sebagai Kampung Narkoba di Kota Palembang semakin menjadi ancaman serius.  Penjualan sabu-sabu kini telah menjadi hal yang terang-terangan.

"Pada saat penggerebekan, kami menemukan orang-orang yang menjual sabu seperti pedagang di pasar. Mereka bahkan memiliki meja jualan."

"Kami menemukan peralatan seperti sekop yang terbuat dari pipet plastik, serta sisa-sisa bungkus sabu dan alat hisapnya," ungkap Kombes Pol Dolifar Manurung,SIK,M.Si, Direktur Ditresnarkoba Polda Sumsel, melalui AKBP Harrissandi,SIK,MH, Wadirresnarkoba Polda Sumsel, saat mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 40,1 gram pada Rabu (1/11).

Operasi tersebut dipimpin oleh Direktur Ditresnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Dolifar Manurung, dan melibatkan 73 personel Ditresnarkoba Polda Sumsel.

BACA JUGA:Sabu Setara Proyek APBD Gagal Edar, Disergap saat Transaksi Dekat Asrama Haji

BACA JUGA:BNNP Sumsel Amankan Dua Kurir Sabu 32 Kg, Ini Tampang dan Identitasnya

Operasi tersebut menyasar lima lorong di wilayah Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus, termasuk Lorong Cek Latah (Sailun), Lorong Manggis, Lorong Gayam, Lorong Cemara, dan Lorong Sepakat.

Dalam penggerebekan tersebut, berhasil diamankan seorang kurir narkoba berusia 17 tahun berinisial MK alias Il. Namun, saat operasi berlangsung, dua orang melarikan diri dan melompat ke Sungai Musi. CCTV yang terpasang di salah satu rumah memudahkan petugas memantau pergerakan orang di lorong tersebut.

Operasi ini berfokus pada penindakan terhadap para pelaku narkoba di Tangga Buntung. Meskipun empat Daftar Pencarian Orang (DPO) narkoba menjadi target operasi, keempatnya berhasil melarikan diri, bahkan salah satunya melompat ke Sungai Musi.

Operasi ini merupakan upaya Ditresnarkoba Polda Sumsel untuk mengendalikan peredaran narkoba di wilayah Tangga Buntung. (kms)