https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Begini Cara Atasi Hama Penyakit pada Melon

HAMA DAN PENYAKIT: Tanaman melon sangat rawan dengan hama dan penyakit jika tak dipelihara dengan baik. FOTO: SUMEKS--

 

Begini Cara Atasi Hama Penyakit pada Melon

 

 

 

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Tanaman melon merupakan salah satu tanaman yang cocok ditanam dimusim panas. Hanya saja, dalam menanam melon tentu harus mewaspadai hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini.

 

 Tanaman melon cocok ditanam di lahan pekarangan, Bisa ditanam di lahan, bisa juga ditanam dalam polybag. Melon atau Cucumis melo. L merupakan tanaman buah semusim yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tak hanya itu, rasa yang enak dan aroma yang khas disukai masyarakat.

BACA JUGA: Jajal Budidaya Tanaman Melon .

 

 Hama dan penyakit yang disebabkan serangan mikroorganisme patogenik berupa bakteri, cendawan dan virus. Ada beberapa hama dan penyakit yang mengganggu tanaman melon.

 

 1.     Lalat buah (Dacus sp)

      Hama ini menyerang bagian buah menjelang matang. Penampilan buah tampak tampak sehat dari luar namun daging buahnya busuk dan mengandung larva (belatung), serta pembusukan pada buah dan rontok (serangan berat).

     Lalat buah dapat dikendalikan dengan memetik dan memusnahkan buah yang terserang agar tidak menjalar ke buah lainya. Bisa  juga menanam selasih di sekeliling kebun sebagai tanaman perangkap. Membungkus buah dengan kertas atau kantong plastik, bisa juga dengan memasang perangkap dengan antraktan,.

 

Perangkap lalat buah dapat dibuat sendiri, peralatan yang di perlukan yaitu botol plastik transparan, tali, kapas dan antraktan petrogenol. Perangkap bisa dipasang  sejak tanaman berumur 3 minggu agar tanamen melon dapat bebas dari serangan lalat buah.

 

2.    Mbun dulu  (Downy mildew)

 

Penyakit ini disebabkan Pseudoperonospora cubensis. Biasanya penyakit ini menyerang pada lingkungan dengan kelembaban tinggi dan drainase tanah yang buruk.  Serangan diawali munculnya bintik coklat di bagian tengah daun, yang bertambah lebar dari hari ke hari. Lalu, terjadi perubahan permukaan daun menjadi warna coklat, dan mengering.

 

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan melakukan pergiliran tanam dengan tanaman yang bukan inangnya (misalnya dengan jagung, kedelai, cabe, sayuran daun), sanitasi lingkungan, menghilangkan sumber inokulum, pemangkasan cabang dan daun tua yang sakit. Lalu, bisa juga dengan mengaplikasikan PGPR setiap 2 minggu sekali dengan konsentrasi 5 cc per liter.

 

3.     Antraknosa

 

Penyakit ini disebabkan cendawan Colletotrichum sp. Penyakit menyerang bagian daun, batang muda, bunga dan buah. Gejalanya  timbul bercak-bercak coklat kelabu sampai kehitaman yang menyatu pada bagian tanaman.

BACA JUGA:Tanaman yang Cocok Bagi Pemula

Untuk pengendalian dilakukan dengan perendaman benih dalam fungisida berbahan aktif azoksisitrobin, propinep atau derasol selama 4 jam. Lalu  pemangkasan bagian tanaman yang terserang, pengaturan jarak tanam yang tepat (tidak terlalu rapat), perlakuan dengan Trichoderma spp yang disemprotkan  7-14 hari sekali atau dicampurkan dengan pupuk organik.  (*)

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan