Akhir Oktober Mulai Hujan
--
*Warga Sebagian Daerah Kesulitan Air Bersih
Prediksi BMKG, musim kemarau diperkirakan sampai Oktober dasarian 2. Dengan begitu, kemungkinan di akhir bulan ini akan sudah mulai turun hujan. Seiring peralihan dari kemarau ke musim penghujan,
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumatera Selatan, Nandang Pangaribowo SKom. “Di Oktober ini, yang akan masuk awal musim hujan yakni Sumsel bagian barat dan utara,” ujarnya.
Secara bertahap, barulah pada November dasarian 1 dan 2 giliran wilayah Sumsel tengah dan timur yang masuk musim penghujan. Saat ini, warga di beberapa daerah alami kesulitan air bersih. Misalnya di sebagian OKU, Empat Lawang, Muratara, dan PALI.
Turunnya hujan beberapa hari lalu tidak merata. Juga tidak lama. Dalam satu daerah saja, tidak semua basah. Seperti di Kabupaten OKU,hanya sebagian kecamatan sudah mulai diguyur hujan.
Hujan turun di sebagian wilayah seperti sebagian Kecamatan Baturaja Timur, Semidang Aji, dan sebagian Kecamatan Lubuk Batang. Sedangkan sebagian daerah lainnya masih mengalami kekeringan.
Dengan menggunakan mobil tangki berkapasitas 4.000 liter, PDAM Tirta Raja salurkan air bersih ke titik kumpul warganya kesulitan mendapatkan air bersih. "Hari ini (kemarin) kita mengantarkan air bersih ke dua lokasi," kata Kasubsi Informasi PDAM Tirta Raja, Elfanco, Rabu (11/10).
Disebutnya Fanco, dalam sehari tersebut mereka mengirimkan sebanyak 2 kali mobil tangki ke lokasi yang berbeda. Lokasi yang menjadi sasaran pengiriman air bersih yakni, pemukiman warga di daerah Talang Bungur, Kecamatan Baturaja Timur, dan kawasan pemukiman warga di daerah Kelurahan Batukuning.
Kekeringan juga masih dirasakan warga Kabupaten Empat Lawang. Hingga kini sumur masih kering sehingga warga mandi ke Sungai Lintang. Seperti di Desa Muara Pinang Baru, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, banyak warga di desa ini yang sudah beberapa hari belakangan mandi dan mencuci di Sungai Lintang.
Zimah, warga Tebing Tinggi menambahkan musim kemarau tahun ini terbilang cukup panjang. Sebabkan sumur di rumahnya sudah tidak bisa lagi disedot mesin pompa air. "Beberapa tahun belakang musim panasnya tidak sampai membuat kita harus mencuci dan mandi di sungai," imbuhnya.
Lain lagi dengan Eti yang sudah sepekan ini harus membeli air bersih, ia biasanya membeli air sebanyak 600 liter seharga Rp35 ribu untuk pemakaian dalam kurun waktu 3 hari. "Sekali ngisi biasanya 600 liter habis dalam kurun waktu 3 hari kalau pemakaian normal. Kalau ada acara atau sedekah pasti butuh lebih banyak lagi musim kemarau panjang seperti ini," tuturnya.
Berbeda di Kabupaten OKU Timur, Selasa (10/10) sore terjadi hujan setelah hamper tiga bulan. Hujan ringan hingga sedang yang terjadi disambut antusias warga. "Alhamdulillah akhirnya hujan," kata Choirul, warga Martapura, OKU Timur.
Hujan turun di wilayah Martapura dari Desa Kotabaru, Desa Tanjung Kemala. Sampai ke daerah Cidawang, Kelurahan Paku Sengkunyit hingga di Jatirahayu Barat, Kelurahan Terukis Rahayu, Kecamatan Martapura.
Hujan di Kecamatan Martapura memang tidak begitu deras namun cukup untuk membasahi jalan yang sudah kering. Selain wilayah Martapura hujan mengguyur wilayah Belitang dan sekitarnya. Seperti informasi yang diterima hujan di wilayah belitang dengan intensitas sedang antara pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
"Sujud syukur lah kak sudah hampir dua bulan dak diguyur hujan. Alhamdulillah hari ini dikasih hujan. Sumur lah hampir kering, sampek nyuci lah brapo kali laundry saking ngirit banyu," katanya Suprihatin, salah satu warga Jatirahayu Barat, Kelurahan Terukis Rahayu
Di PALI masih mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Polres PALI termasuk membagikan air bersih kepada masyarakat di RT 8, 9, 10, RW 6 Talang Baru dan RT 11,12 RW 8 Talang Tumbur, Kelurahan Talang Ubi Barat, Kecamatan Talang Ubi.
Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin turun langsung bantuan air bersih kepada masyarakat. "Giat bagi-bagi air bersih ini kita adakan dalam rangka memperingati HUT Humas Polres PALI," katanya.
Pembagian air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekurangan air bersih dikarenakan musim kemarau. "Kami berharap semoga dengan adanya bantuan air bersih ini dapat membantu masyarakat, khususnya yang ada di Kelurahan Talang Ubi Barat," harapnya.
Ketua RW 6 Talang Baru, Rahmat Firdaus mengaku sangat senang dengan adanya bantuan air bersih dari Polres PALI. "Alhamdulillah. Saat ini kami memang kesulitan mendapatkan air bersih. Atas nama masyarakat RW 6 sangat berterima kasih atas bantuan dari Polres PALI," pungkasnya.(zul/bis/eno/lid/ebi)