https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Belajar dari Keteladanan Rasulullah SAW, Adab Bercanda dalam Islam

SUMATERAEKSPRES.ID - Bercanda adalah cara manusia, sebagai makhluk sosial, untuk meredakan suasana dan mempererat hubungan sosial dengan sesama. Dalam bercanda, kita bisa merasakan kehidupan dengan lebih ringan dan bahagia. Selain itu, bercanda juga bisa menjadi hiburan dan solusi untuk menghilangkan stres dan kepenatan dalam hidup. Penting untuk dicatat bahwa Rasulullah dan para sahabatnya tidak terbebani dengan ketegangan; mereka pun pernah bersenda gurau, meskipun candaan mereka tetap dalam batas-batas yang wajar. Dalam Islam, canda dan tawa diperbolehkan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dalam beberapa riwayat hadits, tercatat bahwa Rasulullah seringkali bersenda gurau dengan istri, keluarga, dan para sahabatnya. BACA JUGA : Amalan dan Doa untuk Mendapatkan Keturunan yang Saleh dan Salehah Salah satu contoh adalah ketika seorang nenek tua mendatangi Nabi SAW dan meminta doa agar masuk surga. Nabi kemudian memberikan jawaban dengan nada bercanda, mengatakan bahwa surga tidak dimasuki oleh nenek tua. Meskipun sang nenek tua awalnya merasa sedih, Nabi kemudian menjelaskan bahwa dia akan memasuki surga dalam bentuk yang lebih muda dan sehat. Ini mencerminkan bahwa candaan dalam Islam harus bijak dan tidak melukai perasaan orang lain. BACA JUGA : MasyaAllah, Inilah 2 Amalan yang Menerangi Kegelapan Saat Hari Kiamat Tiba

Adab Bersenda Gurau

Rasulullah juga memberikan contoh adab dalam islam yang harus diikuti saat bercanda atau bersenda gurau, yang disebut Adab al-Mizaah, untuk memastikan bahwa candaan kita membawa berkah. Beberapa adab tersebut adalah: 1. Jangan mengambil barang orang lain, baik untuk bercanda maupun sungguhan. Ini merupakan pesan Rasulullah agar kita menjaga hak dan kepemilikan orang lain. 2. Tidak boleh membuat takut sesama muslim. Ini mengingatkan kita untuk tidak menakut-nakuti atau menyakiti perasaan orang lain dengan candaan kita. 3. Hindari berbohong dan menghina orang lain dalam candaan. Candaan harus selaras dengan kebenaran dan tidak boleh merendahkan orang lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan