Pelaku Penembakan di SU I Palembang Ceritakan Alasan di Balik Tindakannya, Ini Motifnya
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabar mengenai penembakan yang dilakukan oleh Hendri (37), seorang warga Jalan KH Faqih Usman 3-4 Ulu, terhadap Yayan (35), yang berasal dari Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, pada Rabu (6/9) sekitar pukul 04.30 WIB, telah mengungkapkan motif di balik peristiwa tragis ini. Saat itu, Yayan tengah menginap di rumah seorang temannya di Jalan KH Azhari Lrg Jaya Laksana, Kelurahan 3-4 Ulu, SU I. Akibat tembakan yang mengenai kepalanya, Yayan hingga saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara M Hasan. Hendri, pelaku penembakan ini, mengungkapkan motifnya kepada media pada Sabtu (23/9). BACA JUGA : Terungkap, Konsumen BBM Ilegal dari Kapal SPOB Dinar Jaya, adalah Tugboat Penarik Batu Bara Dia mengakui bahwa perbuatannya karena dendam terhadap Yayan. Hendri menjelaskan bahwa Yayan telah melaporkan adiknya kepada polisi, yang akhirnya membuat adiknya masuk penjara pada bulan Agustus sebelumnya. Laporan tersebut terkait dengan kepemilikan narkoba. Ketika Hendri mengetahui bahwa Yayan adalah orang yang melaporkan adiknya dan bahwa Yayan berada di daerah yang dekat dengan rumah Hendri. Dia langsung mencari dan melacak keberadaan Yayan hingga mengetahui bahwa Yayan menginap di rumah temannya. Selama pencarian Yayan, Hendri mengaku mencari temannya untuk membeli senjata api rakitan jenis pistol. BACA JUGA : Misteri Kematian Tragis di Lubuklinggau: Korban Tanpa Pakaian Terlentang di Kebun Karet. Ada Tanda Penganiayaan, Keluarga Tuntut Keadilan Dia membeli pistol tersebut dengan harga Rp 1 juta bersama empat butir peluru. Dengan senjata itu dan pengetahuan tentang keberadaan Yayan, Hendri bersama seorang temannya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Hendri menjelaskan bahwa dia menembak Yayan dari jarak sekitar dua meter. Namun, dia menekankan bahwa niatnya bukanlah untuk membunuh Yayan, melainkan untuk memberikan pelajaran padanya. Setelah menembak Yayan, Hendri langsung melarikan diri dan kembali ke desanya, Tanjung Raja, serta berusaha menghindari pengejaran polisi.