Tak Hadir Deklarasi, PKS Tetap Usung Anies

JAKARTA - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, mengumumkannya langsung, Sabtu (2/9).

“Ketika KPU mulai membuka pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, insya Allah pasangan yang pertama mendaftar adalah pasangan yang kita miliki hari ini,” seru Surya Paloh di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Dia mengaku mengenal dekat sosok Anies Baswedan. Serta Cak Imin, yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua tokoh itu mempunyai kelebihan masing-masing dan akan saling melengkapi. Menurutnya, Anies merupakan seorang intelektual. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diyakini mampu memimpin bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan. Sementara Cak Imin, seorang organisatoris ulung yang sejak lama aktif di bidang pergerakan. Tak kalah piawai dengan Anies. “Maka, kedua pasangan ini adalah bagaikan botol dan tutup botol itu,” ujarnya. Meski begitu, dia memahami Anies dan Cak Imin bukan satu-satunya bakal capres-cawapres RI.  Namun, dia yakin keduanya bakal memenangkan kontestasi pemilihan.
“Dari berbagai calon calon presiden yang ikut berkontestasi dalam pemilu yang akan datang, insya Allah pilihan kita bersama pada hari ini, kalau saudara melihat wajah saya, saya menyatakan optimisme saya yang penuh. Saya ingin menyatakan insya Allah kita memiliki pemimpin baru ke depan,” tuturnya.
Anies-Cak Imin kompak memakai pakaian warna putih dan peci hitam saat deklarasi. "Saya dan PKB siap mengawal Mas Anies untuk melanjutkan cita-cita, perjuangan, dan nilai-nilai juang serta ajaran-ajaran yang mulia ini," ucap Cak Imin. Diketahui, PKB sebelumnya berkoalisi dengan Partai Gerindra sejak Agustus 2022. BACA JUGA : Sebut Keputusan Sepihak, Begini Reaksi Partai Demokrat Terkait Pasangan Anies dan Muhaimin Membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung pencapresan Prabowo. Belakangan, Prabowo mendapat dukungan tambahan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara, Anies mulanya didukung Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Namun, kemudian Anies menunjuk Cak Imin jadi cawapres. Demokrat menghentikan dukungan, dan hengkang dari Koalisi Perubahan. Terpisah, PKS tidak hadir dalam delarasi tersebut. Namun PKS  menghormati keputusan Partai NasDem dan PKB mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres dalam Pemilu 2024.
“PKS sampai saat ini tetap mengusung Anies Baswedan sebagai Capres RI. Sesuai dengan amanat Musyawarah Majelis Syura PKS,” kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor DPTP PKS di Jakarta, Sabtu (2/9), dalam konferensi pers menyikapi situasi terkini di Koalisi Perubahan.
Terkait dengan keluarnya Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan, Syaikhu mengatakan PKS juga menghormati keputusan tersebut. Dia pun berharap Partai Demokrat tetap berada dalam koalisi. "Kami memahami dan menghormati keputusan Partai Demokrat. Sesungguhnya kami sangat berharap Partai Demokrat tetap berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai Bacapres RI," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan