Berharap Berkah dan Lahir di Alam Bahagia
Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID- Rasa hormat tidak hanya kepada para dewa dan makhluk hidup saja.
Bagi umat Tridharma pada tiap bulan ketujuh tahun lunar juga digelar sembahyang rebutan bagi para arwah untuk mencari bantuan dari manusia agar mendoakan untuk meringankan semua penderitaan yang dialaminya di neraka. Pasalnya, menurut tradisi, hal ini jua bertepatan dengan pintu neraka atau Gui Men Guan terbuka lebar.
Hal ini membuat banyak arwah penasaran ini datang ke dunia manusia.
" Banyak tradisi yang ada di kalangan warga keturunan Tionghoa terutama sekali bagi Umat Tridharma. Di mana pada bulan ketujuh tahun lunar, dipercaya bahwa pintu neraka akan terbuka lebar.
Yang mana, para arwah penasaran ini akan datang ke dunia usai mendapatkan izin Sang Pencipta agar mendapatkan bantuan bagi mereka ini dengan harapan, bantuan tersebut jua dapat membantu mereka nantinya di saat kembali ke neraka," ungkap Ketua Martrisia Komda Sumsel, Candra Husin ke koran ini.
Bahkan menurut Chandra, perayaan sembahyang rebutan ini akan digelar selama sebulan penuh. Dan nantinya, ini akan berakhir pada bulan delapan tahun lunar masuk.
Sehingga sebulan ini, para arwah penasaran ini mengelilingi rumah kerabat, Vihara dan kelenteng yang menggelar sembahyang rebutan.
Dengan harapan mendapatkan berkah dan doa dari umat ataupun pemimpin umat setempat. Seperti halnya yang ada di Kelenteng Chandra Nadi atau Kelenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu.
" Setiap kelenteng pada momen ini juga akan menggelar sembahyang rebutan.
Tujuannya tidak lain mendoakan arwah-arwah penasaran tadi kembali terlahir di alam bahagia dan terlepas dari siksa neraka. Karena memang di momen ini, arwah penasaran dapatkan izin dari pencipta untuk minta bantuan ke manusia untuk mendoakannya.
Hal ini dengan harapan, mereka tidak akan mendapatkan siksaan lagi setelah banyak yang mendoakannya," terang Chandra.
Sementara itu, dalam perayaan hari ulambana atau sembahyang rebutan, beberapa locu yang dipimpin seorang tokoh agama akan melaksanakan sembahyang dan pembacaan doa dan varita atau sutera. Ini sebagai pertanda dibuka dan dimulainya sembahyang rebutan tadi.
" Setiap tempat ibadat Tridharma akan melaksanakannya.
Ini digelar selama sebulan penuh, setelah itu baru dilakukan sembahyang untuk menghantarkan arwah tadi kembali ke alam neraka," tandasnya.
Ketua Locu Kelenteng Kwan Im 10 Ulu, Arifin mengatakan, sembahyang yang digelar ini diperuntukkan bagi semua arwah gentayangan yang tidak punya kerabat yang mendoakannya.
Dimana, dalam momen tersebut, semua arwah tadi akan berebut berkah sebelum dari mereka akan kembali lagi ke neraka.
Dari momen tersebut pula, para arwah juga berharap dapat dilahirkan kembali di alam bahagia atau alam manusia.
" Meskipun tidak bisa melihatnya, namun pastinya mereka akan sangat bersyukur dan berbahagia sudah dapat doa dan persembahan atau berkah dari umat dan juga tentunya mereka ini sangat berharap terlahir kembali di alam bahagia.
Sesudah pelaksanaan ini, arwah akan kembali ke neraka usai perayaaan ulambana," pungkasnya. (afi/lia)