Prodi Jurnalistik UIN Akreditasi Unggul
Editor: dedesumeks
|
Selasa , 15 Aug 2023 - 21:03
*Pertama di Indonesia untuk Penilaian Kriteria 9
PALEMBANG - Akreditasi perguruan tinggi merupakan pengakuan formal yang di berikan pemerintah ke universitas melalui mekanisme assessment lapangan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Prof Dr Nyayu Khodijah SAg MSi mengatakan peringkat pengakuan atau akreditasi memberikan kecakapan dan jaminan mutu pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswi. Katanya, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang akan terus berusaha memberikan jaminan mutu pendidikan kepada generasi muda. Salah satu upayanya peningkatan akreditasi di setiap program studi."Berdasarkan laporan Statistik Indonesia, ada 3.107 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan di situs resmi BAN PT merilis PT yang telah membuka Prodi Jurnalistik untuk jenjang Strata Satu (S1) serta telah mendapat akreditasi hanya 12 PT," jelasnya.Dari 12 PT yang memiliki Prodi Jurnalistik itu, salah satunya UIN Raden Fatah Palembang.
“Data yang disajikan BAN PT menyebut Prodi Jurnalistik UIN Raden Fatah mendapat akreditasi unggul pertama di Indonesia untuk penilaian kriteria sembilan,” ujar Dr Syahril Jamil MAg, Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UIN Raden Fatah.Dr Syahril Jamil merinci 9 prodi telah mendapat akreditasi unggul dengan penilaian terbaru memakai kriteria sembilan. Di Pascasarjana (S2) yang telah unggul, yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam, serta Ilmu Al-Quran, dan Tafsir. Sementara jenjang SI Prodi Jurnalistik, Akidah dan Filsafat Islam, Sejarah Peradaban Islam, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Politik Islam, Ilmu Perpustakaan, dan Pendidikan Biologi. Sementara untuk akreditasi A dengan hasil penilaian menggunakan standar tujuh oleh BAN-PT berjumlah 15 prodi, dan ke 15 prodi itu akan dikonversi menggunakan penilaian kriteria sembilan ke BAN PT. Ketua Prodi Jurnalistik UIN Raden Fatah, Dr Nurseri Hasnah Nasution menuturkan Prodi Jurnalistik dalam pembelajarannya menyajikan mata kuliah berbasis keprodian dengan ciri khas jurnalistik profetik. Dia menjelaskan Indonesia adalah negara yang plural terdiri dari banyak suku, ras, budaya, dan agama. Maka ciri khas jurnalistik profetik bukan dalam makna ideologi Islam, tapi mengangkat karakteristik kenabian yang bersifat universal.
“Mahasiswa juga belajar praktik langsung di laboratorium yang dimiliki Prodi Jurnalistik, yaitu di kolasi TV, laboratorium sinematografi, dan laboratorium fotografi,” tandasnya. (nni/fad)