Cak Imin Yakin Minimal Cawapres

JAKARTA - SUMATERAEKSPRES.ID -  Keyakinan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau disapa Cak Imin menempati posisi minimal wakil presiden (wapres) pada pemilu presiden 2024 mendatang.

"Hati saya semakin yakin dan optimis insyaallah presiden atau minimal wakil presiden di tangan kita 2024, amin," kata Cak Imin dalam sambutannya menghadiri deklarasi ribuan relawan Sahabat Muhaimin di GOR Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kemarin (10/8).
Ia menjelaskan alasannya mengapa dirinya bakal masuk dalam pemilihan presiden atau wakil presiden tersebut. Pertama, PKB yang dipimpinnya melangkah untuk pemilu 2024 karena punya amanat besar. "Kenapa kita yakin dan optimis? Karena kita melangkah bukan sekadar karena kepingin, ambisi, ikut meramaikan pemilihan umum. Tetapi kita ini punya amanat besar, amanat yang paling tidak ada 2 hal utama," ujarnya.
Dimana dalam PKB amanat ajaran nilai-nilai, doktrin, dan ideologi Islam ahlussunnah wal jamaah. “Sebuah ajaran yang mampu menyatukan doktrin, ajaran, norma, dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Cak Imin juga bersyukur dengan ajaran yang dibawa PKB tersebut. Dimana umat Islam di Tanah Air bisa menjadi yang terbesar di dunia. Dengan ajaran tersebut bisa mendorong persatuan dan kesatuan. "Islam yang kita yakini menjadi kekuatan, bukan saja penggerak kebaikan dan perbaikan. Tetapi menyatukan dan mendamaikan, mengokohkan dan menguatkan, mendorong kemajuan sekaligus memberi inspirasi kebaikan," lanjutnya. Ia juga menjelaskan Indonesia yang ditarik 2 paham ekstrem sekaligus. Pertama, paham sekuler yang dianggap tidak menempatkan agama dalam paradigma pembangunan masyarakat.
"Dikelola dengan tidak percaya agama. Agama tidak penting, tidak menjadi faktor kemajuan, yang penting teori otak, rasio, dan logika. Sangking rasionalnya, sekulernya, nggak percaya bahwa pengajian itu sumber perbaikan dan kemajuan bangsa," jelasnya.
Kedua, yakni sayap kanan yang menginginkan negara khilafah. Menurutnya, itu bisa membahayakan persatuan. Terbukti dari seluruh mimpi khilafah yang gagal di seluruh dunia.
"Bahkan negara khilafah yang diimpikan, pemimpin utamanya ada di London, tidak memiliki umat dan masyarakat. Jadi kalau ingin mendirikan khilafah, jangan di Indonesia. Karena Indonesia sudah kuat, kokoh, dan memiliki nilai Islam yang mengakar di masyarakat," tuturnya.
Kemudian, Islam yang diamalkan PKB merupakan terbaik untuk bangsa sekaligus solusi yang mempersatukan bangsa. "PKB adalah solusi dari keislaman dan kebangsaan yang menyatu, yang akan diwujudkan dalam tata kelola pemerintahan yang bersih, kuat, dan bertanggung jawab menjaga rakyatnya," pungkasnya. (ril)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan