Teror Penagih Bikin Depresi

*Tak Mampu Bayar, Terjerat Bunga Pinjaman

*Tergiur Syarat Mudah, Pencairan Cepat

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kisah almarhumah Marningsih (55), warga Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara I tragis.

Mengakhiri hidup belum lama ini karena terjerat utang pada beberapa lembaga pinjaman. Di antaranya koperasi dan bank keliling.

Belakangan, lembaga yang berikan fasilitas pinjaman mudah memang sedang tumbuh subur.

Dengan begitu mudah persyaratannya, banyak masyarakat yang akhirnya terjerat.

Ira, pengelola arisan bulanan di OKI, mengatakan, banyak anggotanya yang menunggak iuran arisan akibat banyak tagihan bank keliling setiap minggunya.

"Kalau tidak salah Bank Mekar. Sampai ditunggui penagihnya hingga malam. Jadi mereka malah tidak bayar arisan," keluhnya, kemarin.

Dia terpaksa ambil tindakan tegas terhadap anggota arisan yang tidak bayar. “Dari 20 orang anggota arisan, 15 terjerat pinjaman di bank keliling itu.

Sisanya masih lancar bayar arisan," bebernya

Cerita Umi Putri, warga Muratara, banyaknya warga yang terjerat pinjaman seperti itu karena mudah cair.

Sekali pinjam cukup lumayan nilainya. “Bisa Rp2-5 juta. Tang tidak tahan itu, sistem penagihannya. Kita seperti dikejar-kejar terus untuk bayar. Bikin depresi,” cetusnya.

Untuk tipe seperti bank keliling, koperasi UMKM dan lainnya, biasanya menyasar kelompok.

Dalam satu kelompok ada ketua yang bertugas sebagai eksekutor. Lalu ada pengingat, penagihan dan pengumpul setoran.

"Kita sama-sama peminjam, tapi ada ketua. Kalau tidak bisa bayar mulai dibully macam-macam. Diadu sesama peminjam," bebernya.

Sepengetahuannya, sistem itu hampir merata diterapkan bank keliling hingga koperasi simpan pinjam dan lainnya.

Beda dengan pinjol. Penagihan langsung ditelepon atau SMS. Tapi kejamnya sama.

“Kalau telat, kita diteror. Dipermalukan ke teman-teman atau keluarga. Yang sudah terlilit utang pinjaman banyak, jadinya tertekan dan kalau tidak kuat bisa depresi," imbuh Umi.

Menurutnya, ada banyak lembaga keuangan non bank yang menawarkan pinjaman cepat di Muratara. Mulai dari bank mekar, bank syar’i, bank jago, dan lainnya.

Seorang pedagang di Muara Enim, Ela, mengatakan sempat ditawari pinjaman bank mekar. Tapi tidak jadi. “

Pinjaman itu gagal karena awalnya banyak yang mau, tapi urung karena harus sepengetahuan suami," tuturnya.

Pelaku usaha kecil kerap kali sering terkendala permodalan untuk mengembangkan usaha.

"Banyak juga setahu  aku yang pinjam uang di pinjol," kata Rudi, warga Kota Baturaja.

Bagi yang tak sanggup bayar angsuran, mereka ganti nomor handphone baru agar tidak kena teror.

Lain lagia, Herdi, pedagang di Baturaja. Dia pinjam uang di salah satu bank perkreditan. Kurang dari Rp3 juta. "Tapi karena usaha kecil, kadang kesulitan membayar angsuran," keluhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan