Deteksi Dini Dampak Kasus Guru Predator, Dinkes Skrining Seluruh Siswa SDN 1 Noman Baru

Deteksi Dini Dampak Kasus Guru Predator, Dinkes Skrining Seluruh Siswa SDN 1 Noman Baru MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah isu mengenai kasus guru predator anak menjadi viral, Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara telah mengambil tindakan dengan melakukan skrining di SDN 1 Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara pada Jumat (21/7) sekitar pukul 08.00 WIB, di mana seluruh siswa di sekolah tersebut petugas uji dengan tes sampel darah. Penyimpangan seksual seperti homoseksual, lesbian, dan biseksual dapat membawa penyakit yang cukup berbahaya seperti HIV, AIDS, sifilis, pendarahan yang tidak henti, serta penyakit psikis dan kelainan seksual menular. Azril, seorang pelajar dari SDN 1 Desa Noman Baru, mengungkapkan bahwa tim dari Dinas Kesehatan dan RSUD Rupit datang ke sekolahnya pagi tadi untuk melakukan pengecekan kesehatan. Mayoritas pelajar di sekolah tersebut ikut serta dalam proses skrining, tetapi ada beberapa siswa memilih kabur karena takut dengan pengambilan sampel. Meskipun demikian, mayoritas siswa tetap menjalani tes kesehatan. BACA JUGA : Dua Guru Pedofil, Korban Belasan Murid Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah tes kesehatan terhadap para pelajar di SDN 1 Noman Baru sesuai dengan instruksi dari Bupati Muratara. Tindakan skrining ini dilakukan karena adanya kekhawatiran akan dampak negatif pasca munculnya kasus pelecehan oleh guru predator bernama Imam Mahdi (36) terhadap enam orang siswa di SDN 1 Noman Baru. Tasman menegaskan bahwa skrining kesehatan tersebut berkaitan dengan kasus yang menjadi viral baru-baru ini. Berdasarkan informasi sebelumnya bahwa kasus pelecehan seksual terhadap enam siswa di bawah umur ini terbongkar, setelah salah satu korban mengeluhkan iritasi dan rasa nyeri sekaligus nanah pada alat kelaminnya, sehingga harus mendapatkan perawatan medis. (zul)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan