Ajak Warga Produktif, Jangan Bersifat Instan

Manfaatkan Potensi yang Ada

MURATARA - SUMATERAEKSPRES.ID - Gerakan kembali bercocok tanam terus dimasifkan. Seperti yang dilakukan Munawaroh, ketua Tim Penggerak PKK Desa Biaro Baru, Kecamatan Karang Dapo, Muratara,
‘’Bercocok tanam ini selaras dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diinisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru,’’ ujar Munawaroh.
Warga, lanjutnya, bisa memanfaatkan lahan telantar, pekarangan rumah dan media lainnya agar lebih bermanfaat. Jika lahan tak ada bisa menggunakan media polybag atau wadah lainnya. ‘’Kami akan terus mengajak warga agar tetap produktif, jangan segala sesuatu, khususnya kebutuhan dapur itu membeli di pasar,’’ katanya. Dengan tersedianya kebutuhan seperti sayur mayur dan lainnya, otomatis bisa mengurangi biaya hidup sehari-hari. ‘’Bercocok tanam merupakan tradisi leluhur yang telah diwariskan lintas generasi. Ini harus dijaga kelestariannya. Karena ini menjadi ciri khas yang akan membawa masyarakat ke taraf kesejahteraan sosial,’’ katanya. Saat ini, lanjutnya, banyak warga yang maunya instans. ‘’Segala sesuatu harus dibeli, padahal kita memiliki potensi untuk menghasilkan. Kita harus mengubah pola konsumtif menjadi produktif, seperti yang diajarkan leluhur kita," ungkapnya. Pihaknya berharap, program GSMP kembali diperluas. Karena program ini dianggap sangat positif dan sesuai dengan tradisi masyarakat timur.
‘’Harus terus didorong dan dilestarikan,’’ katanya.
Pemerintah Muratara pun terus menyosialisasikan masyarakat agar gemar melakukan cocok tanam di sekitar halaman rumah.
‘’Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), sudah terbukti bisa mengatasi inflasi dan tingginya standar kebutuhan hidup di Muratara,’’ ujarnya.
Dia mengatakan, tak seluruh produk dan keperluan sehari-hari harus dibeli dengan uang. ‘Mungkin inilah pesan singkat yang ingin disampaikan pemerintah daerah khususnya di wilayah Muratara. Sekretaris Daerah Muratara Elvandary mengatakan, potensi masyarakat untuk menjadi sejahtera cukup sederhana. Salah satunya memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Baik itu lahan telantar, pekarangan rumah, hingga media tanam lainnya.
"Potensi ketahanan pangan itu sangat menjanjikan,’’ tegasnya.
Selain untuk menekan inflasi, lanjutnya, harga juga bisa memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat sendiri. ‘’Pemerintah sangat mendukung program ketahanan pangan, pemanfaatan lahan telantar dan lainnya," katanya. Menurut Elvandary, saat dia bertugas di Kementerian Desa, dia pernah mengunjungi satu daerah yang masyarakatnya memanfaatkan sistem hortikultura yang terintegrasi sebagai mesin penghasilan ekonomi lokal.
‘’Masyarakat di sana dianggap sangat mapan dan sukses meski hanya mengandalkan hasil pertanian hortikultura yang berada di sekitar rumah,’’ ujarnya.
Disebutkannya, dari lahan 2 hektare penghasilan mereka lebih dari cukup. ‘’Tanaman mereka tak banyak namun beragam. Mulai dari sayur sayuran seperti kangkung, bawang, cabai dikombinasikan dengan ternak kambing," ungkapnya.(Zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan